Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

7 Alasan melepas implant gigi

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Setelah implant terpasang, ada setidaknya 7 alasan bagi pasien untuk melepas implan, yaitu:

  1. Oseointegrasi gagal
    Pada purna masa penyembuhan, sekitar 4 bulan setelah operasi pemasangan implan, dokter memeriksa apakah implan jadi. Jika tidak, maka dokter akan melepas implant tersebut dan menawarkan pengulangan prosedur atau opsi alternatif.
  2. Alergi logam atau keracunan titanium
    Ada pasien-pasien tertentu yang alergi terhadap logam. Sayangnya, alergi ini baru diketahui setelah implant sudah terlanjur kokoh terpasang dalam mulut. Agar reaksi alergi hilang, satu-satunya jalan yang paling manjur adalah melepas implan.
    Kadar implant yang masuk dalam tubuh manusia sangat kecil dan masih di bawah ambang aman. Tapi, ada sedikit manusia yang tubuhnya diciptakan sangat sensitif dengan titanium. Kadar yang aman buat umumnya orang bisa membuatnya keracunan. Dalam kondisi keracunan implan, implant juga perlu dilepas.
  3. Implan patah
    Sekalipun implant titanium lebih keras daripada baja, namun penggunaan sehari-hari secara kurang bijak bisa membuatnya patah. Implan yang patah perlu dilepas. Setelah dilepas, prosedur bisa diulang lagi jika pasien menghendakinya.
  4. Implan mengalami korosi
    Titanium punya daya tahan yang sangat baik terhadap korosi karena dilapisi oleh lapisan pelindung TiO2. Tiap kali lapisan ini tergores, terkelupas, atau terlepas, maka dengan segera titanium dengan sendirinya membentuk lagi lapisan itu asalkan bertemu dengan ion oksigen. Korosi terjadi bila mekanisme alami ini mogok. Proses yang seharusnya berjalan jadi tidak berjalan, misalnya, tidak ada ion oksigen yang bisa diikat implant atau kondisi-kondisi lain. Apabila korosi terjadi, maka implant perlu dilepas agar tidak berbahaya bagi penggunanya. Kejadian korosi sangat jarang terjadi.
  5. Implan goyang dan tak mungkin diperbaiki
    Kalau penjangkaran bioaktif sudah patah atau terlepas, maka yang tersisa tinggal penjangkaran mekanis. Jika penjangkaran mekanis kurang kokoh, maka implant goyang. Goyangnya implant menandakan lemahnya atau tidak adanya oseointegrasi dan tinggal penjangkaran mekanis. Bila dokter menganggap prakara itu sudah tidak bisa diperbaiki, maka dokter akan melepas implant tersebut.
  6. Infeksi parah
    Pada kasus infeksi parah yang mengenai jaringan penopang implan, seperti peri-implantitis, implant akan copot dengan sendirinya. Bila goyangnya sudah tidak bisa diperbaiki lagi tapi tidak copot-copot dengan sendirinya, maka dokter akan melepas implant tersebut. Antisipasi terhadap prakara ini adalah menjaga kesarasan jaringan pendukung implant agar jangan sampai terkena infeksi.
  7. Perubahan kepercayaan
    Salah satu motif yang mendorong pasien untuk melepas implant adalah menganut kepercayaan baru yang menentang mplan. Misal, pasien mengikuti nasihat pakar terapi yang meyakinkannya bahwa implant membahayakan tubuhnya, pasien mengikuti ajaran agama yang meyakinkannya bahwa pemasangan implan itu dosa atau masuk neraka, dsj. Bila pasien sudah meyakini ajaran demikian, maka keberadaan implant akan membuat jiwanya jadi merasa bersalah dan jadi tidak tenang, malah mungkin bisa menyebabkan gangguan jiwa. Salah satu jalan yang mungkin baginya adalah melepas implannya. 
    Permintaan implant karena mengikuti kepercayaan yang menentang implant itu sulit dicegah karena kepercayaan non-ilmiah tidak akan berubah sekalipun ditunjukkan bukti sebaliknya. Malah, pemberian bukti nyata berisiko besar dituduh menghina, perkara bisa jadi semakin rumit dan semakin berisiko. Maka, dalam kasus semacam ini, dokter cenderung mengikuti kemauan pasien setelah memberi pertimbangan dari sisi medis secukupnya.

Mau diskusi lebih banyak mengenai implan gigi Anda? Yuk, telepon saja nomor ini.


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in