Abses: apa, kenapa, & gejala
Abses itu apa?
Abses itu bahasa kedokteran untuk menyebut kumpulan nanah dari infeksi yang telah menyebar ke jaringan di sekitarnya. Selain nanah, abses juga berisi debris. Daerah abses membesar dan melunak. Warna jaringan pada daerah itu jadi merah muda atau merah banget. Abses di daerah yang dekat permukaan tubuh mudah dikenali dengan sentuhan karena abses biasanya terasa hangat dan sakit bila disentuh.
Berbeda dengan infeksi-infeksi lain, abses tidak bisa sembuh hanya dengan menggunakan antibiotika saja. Umumnya abses harus dibuka untuk mengeringkan nanah yang ada di dalamnya. Ini cara agar abses bisa membaik. Proses pengeringan kadang-kadang ada yang terjadi dengan sendirinya tanpa campur tangan manusia. Jangan mengharapkan prakara yang tidak sering terjadi. Umumnya abses perlu campur tangan dokter untuk membuka dan mengeringkan nanah. Prosedur kedokteran untuk menangani pengeringan abses disebut I&D, singkatan dari Incision and Drainage (Insisi/ Penyayatan dan Drainase/ Pengaliran).
Kenapa bisa timbul abses? Apa sebab abses?
Abses gigi disebabkan oleh bakteri atau kuman yang masuk ke dalam gigi melalui lubang pada gigi, lalu bisa menyebar hingga ke daerah akar gigi. Lubang bisa berasal dari karies gigi (pembusukan gigi).
Kuman yang masuk ke dalam "daerah terlarang" membuat tubuh meradang. Maka tubuh memerintahkan sistem pertahanan tubuh Anda untuk merespon serbuan kuman dengan membasmi kuman-kuman yang masuk. Jika sistem pertahanan menang, maka abses tidak akan terjadi. Jika kalah, maka abses terjadi.
Bagian tengah abses berisi cairan yang mengandung sel-sel yang telah mati, bakteri yang gagal dibunuh oleh sistem pertahanan tubuh, dan debris-debris lain. Kuman yang masuk terus berkembangbiak di dalam. Tubuh terus merespon. Sel yang mati terus bertambah. Dampaknya, nanah terus meningkat dan daerah yang diserang semakin luas. Sehingga, daerah abses makin lama makin membesar dan meluas.
Umumnya abses menimbulkan tekanan pada jaringan di sekitarnya sehingga terasa menyakitkan. Tapi, kekecualian adalah prinsip alam yang sulit ditebak. Abses gigi tidak selalu menyakitkan. Ada abses yang tidak terasa sakit. Abses gigi bisa menyebar ke daerah sinus dan memicu timbulnya penyakit infeksi sinus (sinusitis) tanpa disadari oleh pasien, seperti yang telah kita bahas sebelumnya tentang kebutaan karena gigi berlubang.
Sistem kekebalan tubuh yang lemah membuat orang bisa lebih sering mengalami abses karena kemampuan tubuh untuk melawan infeksi jadi turun. Kondisi berikut ini bisa berdampak pada timbulnya abses atau abses yang semakin parah.
- Terapi steroid kronis
- Kemoterapi
- Diabetes
- Kanker
- AIDS
- Penyakit sel sabit
- Leukemia
- Gangguan vaskular perifer
- Penyakit Crohn
- Kolitis ulseratif
- Luka bakar yang parah
- Trauma yang parah
- Alkoholisme
- Penyalahgunaan narkoba
- Lingkungan kotor
- Tertular dari orang lain yang menderita infeksi kulit tertentu
- Kebersihan yang buruk
- Sirkulasi udara yang buruk.
Gejala/ tanda abses
Umumnya sentuhan pada abses terasa lunak/ empuk dan sakit. Warna merah menyala atau merah muda. Terasa lebih hangat dibandingkan daerah normal di sekitarnya.
Abses tahap lanjut bisa terlihat menonjol membesar. Jika lapisan penutupnya semi transparan, maka cairan di dalamnya bisa membayang. Abses bisa pecah dan mengeluarkan nanah.
Abses bisa menyebar ke tulang dan pembuluh darah. Abses pada gigi bisa merambat ke sinus, mata, dan otak. Dampak terburuk abses gigi yang telah menyebar ke mana-mana meliputi kebutaan dan kematian.