Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Alloplastic bone graft (Alloplast)

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Bone graft alloplastis dikembangkan untuk mengatasi perkara yang berpotensi timbul dari penggunakan autograft. Alloplas terutama bersifat osteokonduktif tanpa potensi osteogenesis atau pun osteoinduksi.

Keuntungan

Keuntungan utama bahan alloplastis adalah:

  1. bahan baku tersedia berlimpah ruah
  2. tidak ada risiko transmisi penyakit
  3. antigenisitas sangat rendah
  4. dapat diproduksi dengan aneka bentuk dengan beragam watak fisikokimia
  5. dapat dibuat bersifat dapat diresorpsi maupun tidak.
  6. porositas dan ukuran pori dapat diatur sendiri

Fitur yang sangat penting bagi kesuksesan alloplas adalah:

  1. struktur relatif kasar
  2. ukuran partikel besar

Bahan

Bahan untuk membuat bone graft alloplastis yang paling umum adalah trikalsium fosfat (TCP), kaca bioaktif, HA, dan fosfat dikalsium. 

  1. Trikalsium Fosfat (TCP)
    TCP adalah kalsium fosfat yang berpori. TCP punya 2 bentuk kristalograf, yaitu α-TCP dan β-TCP. Tipe yang paling umum adalah β-TCP. Tipe ini dipakai sebagai pengisi yang dapat diresorpsi sebagian dan yang memungkinkan pembentukan tulang dan penggantian tulang. Namun, hasil dari β-TCP tidak selalu bisa diprediksi.
  2. Hidroksiapatit sintetis (HA sintetis)
    HA sintetis punya 2 bentuk, yaitu: bentuk yang tidak dapat diresorpsi dan yang dapat diresorpsi. Bentuk yang tidak dapat diresopsi itu berpori dan solid; sedangkan bentuk yang tidak dapat diresorpsi itu berpori dan bukan keramik. HA bersifat osteofilik dan osteokonduktif, tapi tidak bersifat osteogenik, tidak sepenuhnya osteokonduktif.
  3. Kaca bioaktif
    Kaca bioaktif terdiri dari silikon dioksida (45%), kalsium oksida (24,5%), sodium oksida (24,5%), dan fosforus pentoksida (6%). Ukuran partikel berkisar dari 90–710 μm hingga 300–355 μm. Pembentukan ruang pertumbuhan kalsium fosfat terjadi sebagai hasil dari sel-sel fagosit yang mempenetrasi lapisan gel silika luar dan resorpsi gel tersebut. Hal ini menghasilkan pembentukan kantung-katung dimana sel-sel osteoprogenitor dapat melekat, berdiferensiasi, dan berkembangbiak.
  4. Dikalsium Fosfat
    Senyawa dikalsium fosfat dengan solubilitas yang tinggi pada  fosfat dihidrat fisiologis punya kemampuan untuk membentuk osteogenesis parsial yang menghasilkan pembentukan beragam jaringan tulang anyaman dan jaringan fibrovaskular.

Referensi

Prasanna Kumar, Belliappa Vinitha, dan Ghousia Fathima. Bone grafts in dentistry. J Pharm Bioallied Sci. 2013 Jun; 5(Suppl 1): S125–S127. doi: 10.4103/0975-7406.113312. PMCID: PMC3722694

Zeeshan Sheikh, Corneliu Sima, dan Michael Glogauer. Bone Replacement Materials and Techniques Used for Achieving Vertical Alveolar Bone Augmentation. Materials 2015, 8, 2953-2993; doi:10.3390/ma8062953


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in