Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Ameloblastoma dan Kista Dentigerus Terkait Impaksi Gigi (3)

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

(Lanjutan) Bauran ameloblastoma tipe sistik dan solid nampak pada radiografi sebagai massa unilokular atau multilokular yang berpendar dan meluas, dengan sepsasi internal yang membentuk  tampilan yang menyerupai sarang lebah atau gelembung sabun pada semua modalitas, ini temuan klasik.

Area kistik dengan atenuasi rendah dan peningkatan area solid dengan isoatenuasi terlihat pada CT. Resorpsi akar gigi terkait yang ada di dekatnya juga dapat terlihat. Pada analisis patologi kasar, tumor biasanya 2-8 mm lebih besar ketimbang yang nampak pada radiografi.

Tumor yang menyerang hingga ke luar marjin osseous sebagaimana yang umum ditemui biasanya tidak jelas pada radiografi. Oleh karena itu, ameloblastoma didiagnosis berdasarkan temuan histopatologis. Telah dibuktikan bahwa tidak ada hubungan antara tampilan unilokular, tampilan multilokular, atau jangkauan tumor pada pemotretan penampang dengan derajat serangan.

Jalinan unting epithelium ditandai dengan gambar panah
Jalinan unting epithelium ditandai dengan gambar panah

Pasien kami mempresentasikan tiga entitas, yaitu: gigi molar ketiga non-erupsi, bauran ameloblastoma sistik dan solid, dan kista dentigerus. Gigi molar impaksi dan non-erupsi berkaitan dengan beragam kista dan tumor odontogenik. Suatu penelitian pada 9994 gigi molar ketiga impaksi yang dicabut dari 7582 pasien (3621 di antaranya adalah asimtomatik) melaporkan prevalensi 2,31% untuk kista dan 0,79% untuk tumor (0,02% di antaranya adalah tumor jinak) berkaitan dengan gigi impaksi. Kista dentigerus adalah kista mayoritas (93%), sedangkan sisanya (7%) adalah tumor odontogenik keratosistik (keratokista odontogenik).

Ameloblastoma ditemukan pada 0,41% pasien pada penelitian ini. Dalam penelitian yang serupa pada 120 molar ketiga impaksi dari 115 pasien saras dan asimtomatik, kista dentigerus teramati pada 6,6% pasien, kista odontogenik yang mengapur teramati pada 6,6% pasien, dan tumor odontogenik keratosistik teramati pada 2,5% pasien. Pada pasien-pasien lainnya, epitelium folikularnya normal.

Ameloblastoma dapat muncul dari berbagai sumber epitelium odontogenik, termasuk lapisan epithelial folikel dental. Sekitar 50% ameloblastoma muncul dari lapisan epithelial kista dentigerus.

Kista dentigerus adalah kista odontogenik non-inflamasi yang paling umum. Kista ini berkembang dalam folikel dental normal yang mengelilingi gigi non-erupsi dan merupakan hasil dari akumulasi fluida antara epitelium folikular dan mahkota gigi; karena itu, gigi non-erupsi dengan mahkotanya yang berada di tengah massa pendar pada radiografi menyarankan kemungkinan kista dentigerus. Akar gigi secara tipikal terlihat dari luar lesi yang berpendar, dan tulang kortikal terpelihara; meski begitu, lesi yang besar dapat menyebabkan ekspansi osseous. (Bersambung)

Sumber: Ceylan et al


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in