Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Anomali dentofasial / maloklusi

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Anomali denfofasial meliputi maloklusi keturunan, maloklusi perkembangan, dan maloklusi perolehan atau gigi tidak rata, Di seluruh bumi, rata-rata prevalensi maloklusi pada kelompok usia 10-12 tahun dilaporkan sebesar 30%-35%.

Etiologi

Etiologi langsung

  • Keturunan (herediter) : Faktor-faktor herediter memainkan peran penting dalam kondisi seperti bibir sumbing, langit-langit mulut sumbing, asimetri wajah, variasi bentuk dan ukuran gigi, kedalaman gigitan, kesenjangan ukuran rahang.
  • Bawaan lahir (congenital) : Faktor bawaan lahir meliputi bibir sumbing, langit-langit sumbing, dan sindrom yang berkaitan dengan anomaly struktur kraniofasial, serebral palsi, torticollis, kleidokranial disostosis, sipilis bawaam, dsb.
  • Kebiasaan tekanan yang tidak normal dan penyimpangan fungsional: Hal ini termasuk menyusu yang tidak normal, ngemut jempol dan jari, mendorong lidah dan mengisap lidah, menggigit bibir dan kuku, pernafasan mulut, pembesaran amandel dan kelenjar gondok yang membesar, trauma dan kecelakaan.
  • Faktor lokal : Hal ini meliputi abnormalitas jumlah gigi yang berlebihan atau berkekurangan, abnormalitas ukuran dan bentuk gigi, frenum labial yang tidak normal sehingga membuat gigi anterior atas jadi renggang, gigi sebelah atau gigi oposisi copot premature, gigi susu terlalu lama copot, gigi permanen terlalu lama tumbuh, jalur gigi muncul tidak normal, karies gigi, dan restorasi gigi yang tidak tepat.

Etiologi tidak langsung

Lingkungan

  • Anomali dentofasia : trauma, diet maternal, metabolisme maternal, campak Jerman, obat-obatan tertentu, dan posisi bayi dalam rahim ibu.
  • Post-natal: cedera lahir, serebral palsi, dan cedera sendi temporomandibular.

Etiologi jauh

  • Ketidakseimbangan endokrin : Hipotiroidisme berkaitan dengan pola resorpsi abnormal, erupsi gigi tertunda, dan gangguan gingiva. Gigi susu yang bertahan lama bisa dikarenakan hipotiroidisme.
  • Gangguan metabolic dan penyakit infeksi : Kondisi fibril akut menunda pertumbuhan dan perkembangan. Penyakit seperti poliomyelitis, distrofi muscular dan serebral palsi punya efek deformasi yang pilah pada lengkung gigi.
  • Nutrisi : Vitamin D, kalsium, dan fosfor berkaitan dengan metabolisme tulang dan defisiensi vitamin D, kalsium, dan fosfor bisa menimbulkan gangguan pertumbuhan.
  • Fungsi dan postur otot abnormal : Psikogenetik dan postur kepala abnormal bisa berkontribusi pada malrelasi rahang.

id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in