Antisipasi Risiko Implan Gigi
Antisipasi risiko implan gigi telah lama menjadi subyek penelitian pakar gigi implan. Penelitian tentang faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan implan gigi menghasilkan sejumlah rekomendasi untuk mengantisipasi risiko implant gigi. Risiko implant gigi tidak perlu membuat kita cemas karena risiko tersebut relatif jarang terjadi. Selain itu, dokter gigi implant juga telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi dan penanganan andai risiko terjadi pada pasien.
A. Risiko Implan Gigi
Risiko implan gigi meliputi hal-hal berikut ini:
- Infeksi pada lokasi implant gigi
- Gigi di dekat lokasi implant mengalami cedera atau rusak, misal, terserempet bor.
- Pembuluh darah di sekitar lokasi implant terkoyak sehingga mengakibatkan perdarahan hebat.
- Saraf di bawah lokasi implant tertindih implant atau terkena bor
- Implan yang dipasang pada rahang atas menembus tulang rahang hingga tembus ke rongga sinus
- Komplikasi dengan penyakit berat lain yang diderita pasien.
- Setelah implan gigi terpasang, ada risiko penyusutan tulang penyangga implant yang dikarnakan antara lain oleh perilaku merokok.
B. Antisipasi Risiko Implan Gigi
Ilmu mengenai implan gigi telah menemukan langkah-langkah antisipasi risiko implan gigi guna menurunkan risiko tindakan medis ini dan meningkatkan peluang kesuksesan implant gigi.
- Pemindaian radiografi sinar X (rontgen) untuk mengetahui kondisi tulang dan struktur terkait.
- CT scan memungkinkan dokter gigi mengetahui jarak tepat saraf dan sinus serta ruang yang tersedia untuk implan. Bila pasien menjalani CT scan, maka tingkat keberhasil semakin tinggi.
- Membuat model susunan geligi pasien.
- Pemeriksaan klinis yang menyeluruh pada kondisi kesarasan pasien.
- Dokter gigi perlu tahu pasien pernah atau sedang mengalami sakit apa saja serta sedang minum obat dan suplemen apa saja. Penyakit sistemik dan penyakit berat berpotensi meningkatkan risiko gagal dan menimbulkan komplikasi di kemudian hari.
- Pengalaman dokter gigi yang menangani implant gigi. Tingkat keberhasilan meningkat seiring jumlah implan gigi yang telah dipasangnya.
- Dokter gigi pernah menerima pelatihan khusus tentang implant gigi.
- Pemilihan panjang dan ketebalan implan gigi yang tepat.
- Lokasi pemasangan implan gigi yang presisi.
- Melarang pasien merokok karena merokok meningkatkan risiko implant gigi.
- Membuat perencanaan implan gigi per individu unik pasien.
Sekalipun dokter dan pasien telah melakukan antisipasi risiko implant gigi, ilmu kedokteran gigi jaman sekarang baru memberi tingkat keberhasil maksimal 97%. Ada 3% faktor X yang memengaruhi hasil purna perawatan implant gigi. Ada pariwara dari perusahaan produsen implant gigi yang mengatakan bahwa tingkat keberhasilan pemasangan implan gigi bisa sampai 100%. Pada kenyataannya, tidak ada dokter implan yang tidak pernah gagal sama sekali. Ada 3% faktor yang belum diketahui oleh ilmu kedokteran implant jaman sekarang. Meskipun kecil, namun berpengaruh dalam kesuksesan atau kegagalan implan.
Bila Anda memerlukan perawatan implant gigi, hubungi kami.