Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Apa beda implant gigi dengan gigi palsu permanen?

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Bedanya, implant gigi atau gigi palsu tanam adalah bahasa kedokteran gigi, sedangkan gigi palsu permanen adalah bahasa pemasaran. Modus perawatan dan benda yang dimaksud oleh dokter dan oleh marketer itu sama, yaitu menanamkan akar gigi palsu ke dalam tulang rahang, kemudian mahkota gigi palsu dipasang di atas akar palsu tersebut.

Apakah implant gigi betul-betul permanen?

Permanen dalam arti apa dulu? Jika permanen ini dalam arti terpasang dalam rahang dan berfungsi normal sampai pasien meninggal dunia, maka ada peluang untuk mencapai prakara ini jika pasien sangat teliti merawat implannya dan bekerja sama dengan dokter gigi implant untuk mencapai keawetan selama mungkin. Ini peluang ya, bukan sesuatu yang pasti.

Keawetan implant gigi dipengaruhi oleh banyak faktor.

  1. Ketelitian menjaga kebersihan mulut.
    Mulut mengandung banyak sekali bakteri yang bisa membuat jaringan penopang implant sakit. Ketelitian menjaga kebersihan mulut sangat berguna untuk mengendalikan jumlah bakteri pengganggu ini.
  2. Kontrol implant antara 3 sampai 6 bulan sekali ke dokter gigi implan.
    Kontrol diperlukan untuk membersihkan bagian-bagian yang tidak bisa dibersihkan dengan menyikat gigi dan flossing. Di samping itu, kontrol juga perlu untuk deteksi permasalahan sedini mungkin. 
  3. Menghindari makan makanan yang terlalu keras dan tidak menggigit benda-benda keras menggunakan implant (tutup botol, kuku).
    Makanan dan benda yang terlalu keras bisa menghasilkan penyakit peri-implantitis pada jaringan penyangga implant dan membuat implant patah.
  4. Menghindari makanan dan minuman yang terlalu asam (pH dianjurkan tidak di bawah 5).
    Makanan dan minuman yang terlalu asam berisiko bagi implan. Risikonya memang sangat kecil, tapi ada.
  5. Menjaga implant dan sekitarnya agar jangan sampai kena benturan.
    Implan lemah terhadap benturan dari samping. Kelemahan sebetulnya bukan pada implant itu sendiri melainkan pada daerah sambungan antara implant dan tulang. Benturan yang terlalu keras bisa membuat sambungan jadi putus.
  6. Pakai pelindung mulut (mouthguard)
    Implan tidak tahan benturan keras. Jika Anda hendak melakukan aktivitas berat, pakai pelindung mulut untuk meredam benturan.
  7. Pakai pelindung mulut malam hari (nightguard).
    Nightguard berguna untuk menjaga implant dari kerot (bruxism) dan mengkertakkan gigi (clench) tanpa sadar.
  8. Jangan ngemut jari, menjilati jari, atau memasukkan jari ke dalam mulut.
    Sekalipun sudah cuci tangan, tetap ada peluang bakteri masih menempel pada jari, seperti pada lipatan kulit, kuku, dsb). Bakteri yang masuk ke dalam mulut bisa menimbulkan infeksi dalam mulut dan menyerang jaringan penopang implan.
  9. Tidak merokok.
    Rokok dapat mengurangi keawetan gigi palsu tanam. Rokok punya beberapa jalan untuk merusak jaringan implan:
    1. Panas: Panas rokok berpotensi mengganggu perkembangbiakan dan mematikan sel-sel jaringan lunak dan jaringan keras penopang implan.
    2. Zat kimia: Zat kimia rokok dapat meracuni sel-sel saras penopang implan.
    3. Bakteri: Rokok mengandung bakteri.
  10. Makan makanan bergizi.
    Keawetan implant bergantung pada kesarasan jaringan penopangnya. Jaringan sakit dapat membuat implant lepas. Makanan yang bergizi diperlukan untuk memperoleh jaringan penopang yang saras.

Mengikuti 10 poin ini meningkatkan peluang agar implant Anda awet. Peluang ini bukan sesuatu yang pasti karena ada faktor genetika yang menentukan keawetan implan. Contohnya, pasien yang punya kecenderungan dalam genetikanya untuk mengalami penyakit gusi bisa lebih rawan terkena penyakit peri-implantitis. Kecenderungan genetika ini bisa diduga dari seberapa sering Anda mengalami perkara gusi sebelum memasang implan.


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in