Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Apa semua orang yang ompong bisa dirawat implant?

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Tanya

Apa semua orang yang ompong bisa dirawat implan?

Jawab

Implan gigi memang terutama ditujukan pada pasien penderita ompong (edentula). Motif penciptaan implant adalah mengganti gigi yang tanggal dengan gigi implan. Tapi, pada kenyataanya, tidak semua penderita ompong bisa dirawat dengan implan gigi karena dokter mesti mempertimbangkan indikasi dan kontraindikasi perawatan implan.

Pada kedatangan pasien yang pertama, dokter melakukan skrining atau penyaringan pasien. Dokter melihat foto rontgen pasien apakah tulang rahang pasien cukup untuk dipasangi implan. Bila hanya kurang sedikit saja, dokter akan mempertimbangkan opsi prosedur bone graft. Tapi, bila kurangnya cukup banyak dan benar-benar tidak cukup serta sudah tidak bisa diapa-apakan lagi, maka dokter akan menyampaikan bahwa kondisi tulang pasien tidak cukup untuk dipasangi implan. Selanjutnya, dokter akan menyarankan opsi perawatan yang lain, misalnya, gigi palsu.

Saat skrining ini, dokter juga menilai kesarasan jiwa pasien karena kesuksesan perawatan implan gigi juga dipengaruhi oleh kondisi kesarasan jiwa pasien. Gangguan jiwa atau sakit jiwa meningkatkan peluang kegagalan implan. Cacat mental tidak memungkinkan pasien paham sepenuhnya instruksi dokter sehingga risiko gagal juga jadi meningkat. Di samping itu, dokter juga menilai motivasi pasien. Perawatan implant itu perlu sekali kesabaran. Misal, 1 minggu pertama pasca-operasi pasang implan, pasien hanya bisa memakan makanan lunak, misalnya bubur, nasi tim, dsj. Makan pun harus hati-hati agar jangan sampai luka bekas operasi terkena makanan. Pasien perlu cukup motivasi untuk melalui tantagan minggu pertama pasca operasi. 

Dalam tahap skrining pula, dokter mencari tahu apakah pasien alergi logam atau alergi titanium. Sekokoh apapun implant terpasang di rahang, dokter akan terpaksa melepaskan implant itu bila pasien di kemudian hari diketahui ternyata mengidap alergi logam atau alergi titanium. Bila dipaksakan tetap terpasang, pasien akan merasa sangat tersiksa dengan reaksi alergi terhadap logam/ titanium. Dalam kasus alergi begini, implant tidak mungkin tidak dilepas.

Dokter cenderung menolak memasang implant pada pasien yang menderita penyakit diabetes mellitus dan penyakit jantung. Penyakit diabetes mellitus meningkatkan risiko perdarahan. Bila terjadi perdarahan dan pasien tidak terima, maka bisa diperkarakan dengan tuduhan malpraktik, padahal penyebab perdarahan itu adalah diabetes mellitus, bukan kesalahan prosedur oleh dokter. Penyakit jantung bisa kambuh sewaktu-waktu. Bagaimana kalau mendadak serangan jantung terjadi di tengah operasi pemasangan implan? Implan akan gagal, bahkan kegagalan mungkin terjadi sebelum implant terpasang. 

Untuk mengetahui lebih jauh apakah kondisi Anda memungkinkan untuk dipasangi implant atau tidak, telpon saja nomor ini.


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in