Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Apa yang dilakukan peradaban kuno untuk menangani sakit gigi?

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Di wilayah Mediterania, Arab dan India karies meningkat mulai antara permulaan 7000 dan 5000 SM. Di Natufians dari daerah Levant, fase pemburu-pengumpul (10500-8300 SM) menunjukkan 6,4% frekuensi karies sedangkan populasi Neolitik (8300-5500 SM) menunjukkan 6,7% (Eshed et al., 2006).

Di wilayah Indo, frekuensi karies berkisar antara 1,4-1,8% pada populasi paling dini, namun di situs Harappa (5000 tahun yang lalu di Pakistan) dari Zaman Perunggu Permulaan, frekuensi karies setinggi 12%. Di lain pihak, sampel kerangka jaman Besi dari Oman menunjukkan frekwensi karies setinggi 32,4% (Nelson & Lukacs, 1994) dianalisis dengan metode yang sama. Selama era Neolitik di Cina, Yangshao fase permulaan (7000 - 5000 tahun yang lalu) menunjukkan bukti karies yang langka (0,04%) dan semuanya terjadi di sektor posterior mulut.

Periode Longshan (4500 - 4000 BP) menyajikan frekuensi karies 0,30% dan selain itu, menunjukkan karies yang terletak pada gigi anterior. Pertanian Tiongkok pada masa ini didasarkan pada spesies millet (Setaria italica), millet broomcorn (Panicum miliaceum) dan padi (Oryza sativa) yang telah didomestikasi.

Referensi tertulis yang paling antik tentang penyakit mulut di wilayah ini berasal dari tablet tanah liat dengan inskripsi huruf paku dari lembah Efrat bawah yang berasal dari 5000 SM. Tablet ini mengacu pada keberadaan "cacing" yang bertanggung jawab atas sakit gigi beserta resep dan mantra untuk menanganinya.

Pada masa itu, orang belum mengenal kata "bakteri" atau "Streptoccocus mutan". Mereka menggunakan kata "cacing" mungkin dalam arti organisme yang bentuknya memanjang seperti cacing tapi ukurannya kecil sekali dan tidak dapat dilihat mata telanjang. 

Lebih dari 3000 tahun kemudian, di Mesir, papirus Eber, sejenis traktat medis dari sekitar tahun 1550 SM, mengacu pada adanya radang gusi, pulpitis dan sakit gigi dan perawatannya menggunakan dressing, obat kumur, dan mantra (Nikiforouk, 1985).

Dalam peradaban antic, karies dan gigi copot antemortem tampaknya menjadi bencana permanen yang jelas pasti menyebabkan penderitaan fisik dan psikologis yang sama seperti yang ditimbulkannya pada kala ini. Upaya pertama kedokteran gigi restoratif telah dicatat di Mesir, Fenisia, Etruria dan Romawi (Asbell, 1948; Harris et al., 1975; Jackson, 1988; Puech, 1995; Teschler-Nichola et al., 1998).


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in