Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Bahan dan metode evaluasi implant (1)

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Standar pengetesan implant biomateri implant yang paling populer adalah ISO 10993 dalam bagian yang didedikasikan untuk tes in vitro (bagian ke-5). Bagian ini tidak menspesifikkan parameter yang paling penting untuk pengetesan sitotoksisitas, tapi hanya mendaftar karakteristik dan properti tertentu yang bisa dikejar selama alur evaluasi perilaku biomaterial in vitro. Hal tersebut memungkinkan laboratorium-laboratorium riset menentukan dan membuat langkah-langkah mereka sendiri sehubungan dengan tipe sel, durasi paparan, metode penilaian, dan sebagainya.

Menurut standar ini, beberapa kondisi berikut ini harus terpenuhi agar dapat melakukan tes sitotoksisitas.

  1. Tes harus dilakukan pada produk yang sudah selesai atau sampel representatif dari produk atau bahan yang sudah selesai (final).
  2. Memilih metode tes harus mempertimbangkan:
    1. Properti fisika dan kimia produk final
    2. Potensi toksik komponen kimia formula produk final
    3. Hubungan antara ukuran lokasi penanaman piranti dan permukaan alat
    4. Informasi dari literatur, pengalaman, dan percobaan klinis
    5. Perlindungan binatang dan manusia kala melakukan percobaan

Beberapa tipe sel dan lapisan sel telah ditawarkan untuk dipakai dalam tes sitotoksisitas biomateri implan. Pada poin ini, para pakar masih memperdebatkan perkara penggunaan sel segar untuk digunakan dalam tes in vitro yang dipilih dari eksplan, sel primer, atau lapisan sel pilihan. Durasi paparan sel ke materi/ peralatan juga tidak diindikasikan. Hal itu pada umumnya didikte oleh metode tes yang diterapkan dan memperhitungkan rata-rata durasi implantasi biomateri yang diuji.

Pada masa sekarang, pengetesan sitotoksisitas perlu waktu 24 jam. Tapi, dalam banyak kasus, paparan ini bisa diperkecil atau diperluas. Durasi kontak dengan materi bisa dibatasi selama 1 sampai 2 jam seperti yang direkomendasikan untuk pengetesan beberapa tipe materi dental yang akan diterapkan untuk mukosa oral hanya selama beberapa menit saja.

Reduksi waktu pengetesan dalam kultur sel ini terjadi karena setelah melalui periode waktu 24 jam investigasi bisa diperoleh materi atau peralatan yang sangat toksik yang bisa menghasilkan simpulan penolakan materi atau peralatan. Jika materi ini punya properti unik dan paparan singat in vivo dengan performa optimal, maka keuntungan yang bisa diperoleh dari penggunaannya mungkin lebih tinggi daripada risiko yang ditanggung oleh pasien.


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in