Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Bahan dan metode evaluasi implant (2)

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Standar ISO 10993 menunjukkan bahwa tipe penilaian bisa bebas dipilih untuk mengetes sitotoksisitas.Standar disajikan dalam empat kategori tipe penilaian, termasuk di antaranya penilaian morfologi sel dan pengukuran beberapa parameter sel. Standar yang sama juga menspesifikasi katalog bahan. Metode dan teknik yang diadopsi oleh laboratorium harus sederhana, dapat direproduksi, dan bisa diterapkan pada spektrum yang luas.

Permulaan pengkatalogan biomateri, viabilitas sel, atau jumlah sel yang mati dan penentuan penghambatan pertumbuhan sel adalah parameter yang umum. Dengan memakai penilaian faktor-faktor ini, peneliti bisa mengukur toksisitas materi yang dites karena biomateri diklasifikasi menurut efek sitotoksisitas materi. Meskipun viabilitas dan pertumbuhan sel didefinisikan dengan jelas, perbedaan jadi kurang jelas ketika memakai metode tes yang sama untuk mengukur kedua parameter.

Jika sel tumbuhan, maka hemositometer penghitungan sel atau Coulter counter masih banyak dipakai meskipun metode ini makan waktu. Metode penghitungan sel sangat berisiko untuk tidak akurat. Hal itu terutama karena langkah-langkah yang diperlukan untuk menempatkan sel ke dalam larutan, termasuk pencucian sel dan transfer sel berulang-ulang.

Karena tidak ada perlunya untuk mentransfer sel setelah kontak dengan biomateri, prosedur pewarnaan kultur mikroplat sel dipakai untuk mengkuantifikasi DNA. Saat ini, pewarnaan kultur sel memakai substansi seperti amido black, crystal violet, dan methylene blue, selanjutnya diperoleh larutan sel yang mengabsorbsi warna karena absorpsi warna biru bisa diukur dengan panjang gelombang warna yang spesifik.

Demonstrasi terbaik mengenai kemampuan sel untuk bertumbuh in vitro dalam kasus pengetesan biomateri terdiri dari percobaan untuk membentuk sel-sel koloni. Batasan utama teknik ini adalah durasi eksperimen. Hasil eksperimen baru bisa diperoleh dua sampai tiga minggu semenjak bahan yang memblokir sementara sel bisa diklasifikasi sitotoksisitasnya. Untuk mendapatk peringkat sitotoksisitas biomateri, metode kuantitatif perlu diterapkan. Metode ini diperlukan juga jika pengkatalogan biomateri juga diperlukan.

Tapi jika perlu untuk mendapat jawaban tentang validasi atau invalidasi produk sementara metode morfologis dan kualitatif menyediakan informasi yang penting dan tidak bisa mendikte keputusan itu, maka metode kualitatif bisa dipakai untuk mengkarakterisasi biomateri. Dalam penelitian tentang sitotoksisitas biomateri, kerusakan yang ditimbulkan oleh sitotoksisitas dalam kultur seluler hendaknya diukur guna mendefinisikan batasan non-toksisitas.


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in