Implan gigi adalah teknologi terbaru dan termodern untuk merawat pasien penderita ompong. Tingkat keberhasilannya pun sangat tinggi, yaitu 97%. Walau begitu, pasien masih punya peluang 3% untuk mengalami kegagalan, bahaya & efek samping operasi.

Apa saja potensi itu dan bagaimana mengantisipasinya? Simak paparan berikut ini

Bahaya & Efek Samping Implan Gigi

1. Operasi

   Implan gigi ditanam melalui operasi. Cara operasi dikenal mempunyai cara yang berisiko, mengandung bahaya, dan tak lepas dari efek samping. Karena itu, tim medis yang melakukan operasi pasang implan gigi perlu persiapan yang matang untuk mengantisipasi bahaya dan efek samping tersebut. Inilah sebabnya penjajakan dan persiapan pasang implant berlangsung setidaknya 1-2 minggu sebelumnya.

2. Timbunan kuman.

   Kuman dapat masuk ke celah-celah antara implant dengan jaringan tubuh. Timbunan kuman bisa menyebabkan infeksi. Bahaya bisa muncul bila infeksi dibiarkan tanpa diobati. Selain itu, infeksi bisa menyebabkan implant akan copot dengan sendirinya.

3. Inflamasi dan infeksi.

   Bila tak disadari dan telat ditangani, maka tulang penopang akan habis dan implant copot. Ini lebih sering terjadi pada pasien yang merokok.

4. Penolakan dari sistem kekebalan tubuh.

   Setiap tubuh manusia mempunyai sistem kekebalan tubuh. Umumnya, sistem kekebalan tubuh manusia dapat menerima implant karena implant titanium. Tapi ada pula sebagian orang yang sistem kekebalan tubuhnya menolak implant titanium. Jika implant tidak dilepas padahal sistem kekebalan tubuh pasien yang bersangkutan telah terbukti menolaknya, maka prakara itu bisa bahaya bagi pasien dan pasien bisa merasa menderita karena alergi itu. Maka dari itu, dokter mau tidak mau akan melepas fikstur tersebut bila sistem kekebalan tubuh pasien menolak implant gigi sekalipun telah terpasang kokoh

5. Alergi titanium.

   Umumnya implan dibuat dari bahan titanium yang nantinya akan dipegang oleh sel-sel tulang. Inilah dasar dari keberhasilan implant gigi. Permasalahan timbul bila pasien alergi logam, terutama logam titanium. Pasien yang alergi logam dapat mengalami keracunan titanium. Pada orang tanpa alergi, titanium tidak bahaya bagi kesarasannya karena kadarnya sangat kecil, di bawah ambang bahaya. Namun, bagi penderita alergi titanium, kadar sekecil itu sudah bisa membuatnya keracunan. Gejala alergi seperti gatal dan kuku jari menguning akan terlihat. Sebelum pasang implant gigi, pastikan Anda tidak menderita alergi logam. Bila Anda ternyata alergi logam, khususnya logam titanium, sebaiknya mencari alternatif selain titanium.

6. Nyeri.

   Rasa nyeri pasca operasi muncul setelah pengaruh obat bius habis.

7. Sinusitis.

   Sinusitis adalah infeksi pada daerah sinus. Efek samping dapat terjadi bila pengeboran pada rahang atas kebablasan hingga menembus sinusitis dan kemudian timbul infeksi di bagian sinus.

8. Posisi implan gigi tidak akurat.

   Ketidakakuratan posisi bisa dikarnakan kurangnya pengalaman dokter.

Pasien perlu sadar bahwa operasi apapun pasti mengandung efek samping. Pengetahuan tentang efek samping ini diharapkan dapat mengantisipasi bahaya & efek samping, khususnya bahaya dan efek samping yang peluang terjadinya bisa diminimalisir. Berikut beberapa tindakan yang dapat dilakukan sebagai antisipasi bahaya & efek samping implant gigi.

Antisipasi Bahaya & Efek Samping

1. Minimal 3 kali sehari sikat gigi sampai bersih setelah makan, flossing, kumur mulut dengan obat kumur, makan makanan yang berserat juga berguna untuk membersihkan gigi, dan membersihkan karang gigi dan plak gigi di dokter gigi. 
2. Berhenti merokok atau setidaknya kurangi merokok sesedikit mungkin. Segera ke dokter gigi bila ada gejala bengkak atau gusi berubah warna.
3. Terbuka dan jujur untuk menceritakan alergi logam adalah cara termudah, tercepat, dan termurah untuk mengantisipasi reaksi alergi titanium. Cara lain tidak mudah, tidak cepat, dan tidak murah, yaitu tes laboratorium guna menentukan apakah pasien alergi logam titanium atau tidak.
4. Bila implant sudah terpasang dan timbul reaksi alergi, maka langkah antisipasi agar alergi tidak semakin parah adalah dokter akan melepas implant yang telah tertanam. Ini satu-satunya cara agar reaksi alergi tidak lagi timbul pada badan pasien. Pasien akan kembali normal setelah pelepasan itu meski kehilangan uang untuk perawatan karena biaya perawatan tidak dapat dikembalikan.
5. Obat pereda rasa nyeri bisa mengatasi nyeri pasca operasi.
6. Gunakan foto rontgen dengan citra jelas, tajam, tidak goyang, dan profesional. Bila perlu, tambahkan foto dari CT scan. Foto-foto ini berguna untuk mengetahui ketebalan tulang rahang secara akurat agar proses pengeboran bisa pas. Foto kurang jelas bisa mengakibatkan dokter gigi jadi salah hitung dan ini bisa menyebabkan pengeboran jadi kebablasan hingga tembus ke sinus.
7. Pilih dokter berpengalaman yang telah memasang minimal 50 implan. Drg. Andreas Tjandra, dokter yang menangani implan di klinik kami telah memasang lebih dari 500 (lima ratus) implant dan sedang menuju 1000 (seribu) implan. Jam terbang dokter menentukan tingkat keberhasilan pemasangan/ perawatan implan.
8. Pilih implan berdasarkan pertimbangan mutu ketimbang berdasarkan pertimbangan harga. 

Ilmu kedokteran belum menemukan cara untuk bisa memprediksi apakah tubuh akan menerima atau menolak implant dan untuk mengantisipasi penolakan sistem kekebalan tubuh terhadap implan. Penolakan hanya diketahui setelah dipasang. Penolakan tubuh dapat berlangsung dalam 10 hari atau bahkan 10 tahun setelah terpasang. Karena belum diketahui penyebabnya, maka langkah antisipasi untuk penolakan tubuh terhadap implant belum ditemukan.

Penelitian berbagai jurnal ilmiah kedokteran gigi implant dari seluruh penjuru jagat hingga kala ini belum menemukan bukti ilmiah bahwa implan gigi mengakibatkan pasien meninggal dunia.

Ingin konsultasi lebih rinci? Silakan hubungi kami.