Bakteri dalam mulut
Mulut berisi sisa-sisa makanan dan air. Kondisi ini memungkinkan bagi mikroorganisme, khususnya bakteri, untuk tinggal di dalamnya. Kehadiran bakteri dalam mulut manusia pertama kali ditemukan oleh van Leeuwenhoek pada tahun 1680. Dia mengambil sampel plak gigi dan mengamati bahwa ternyata plak gigi mengandung bakteri. Sejak penemuan pertama ini, para peneliti lain berupaya meneliti bakteri-bakteri dalam mulut, baik secara individual maupun secara keseluruhan sebagai suatu sistem.
Bakteri-bakteri yang telah dikenali sebagai bakteri yang menyasar mulut manusia antara lain sebagai berikut:
- Actinomyces
- Arachnia
- Bacteroides
- Bifidobacterium
- Eubacterium
- Fusobacterium
- Lactobacillus
- Leptotrichia
- Peptococcus
- Peptostreptococcus
- Propionibacterium
- Selenomonas
- Treponema
- Veillonella
Selain bakteri, ada pula jenis-jenis jamur yang dapat hidup dalam mulut manusia. Genus jamur yang sering ditemukan dalam mulut manusia meliputi antara lain:
- Candida
- Cladosporium
- Aspergillus
- Fusarium
- Glomus
- Alternaria
- Penicillium
- Cryptococcus
Komunitas multispesies seperti plak gigi bisa memproduksi infeksi polimikroba. Dalam kasus semacam ini, aneka mikroorganisme berinteraksi secara sinergis sehingga menghasilkan patogenesis bagi manusia. Contoh dari prakara ini adalah penyakit gigi dan penyakit periodontal yang berkaitan dengan bakteri Streptococcus mutans, Porphyromonas gingivalis, Treponema denticola, dan Tannerella forsythia. Penyakit periodontal adalah penyakit yang paling umum kedua yang diderita oleh mayoritas penduduk dunia. Percobaan yang dilakukan pada binatang harmster memberi bukti bahwa penyakit periodontal bisa dihambat dengan penisilin.
Dalam komunitas multispesies semacam itu, komposisi bakterinya tetap relatif stabil meskipun lingkungan berubah. Kestabilan ini dikarnakan antara lain oleh keseimbangan dinamis interaksi mikrobial sinergistik dan antagonistik. Interaksi tersebut meliputi:
- Kompetisi antar bakteri dalam memperebutkan makanan
- Interaksi sinergi yang dapat merangsang pertumbuhan atau kelangsungan hidup salah satu warganya.
- Produksi antagonis oleh salah satu warga yang menghambat pertumbuhan warga lain.
- Netralisasi faktor keracunan yang dihasilkan oleh salah satu organisme pada warga lain.
- Gangguan dalam mekanisme sinyal suatu organisme oleh organisme lain.
Pengendalian mikroba
Hingga kala ini telah diketahui bahwa mulut manusia dihuni milyaran bakteri yang terdiri dari setidaknya 700 macem bakteri dan jamur. Mikroorganisme ini berkaitan dengan sakit gigi dan sakit periodontal. Bakteri yang turut tertelan bersama ludah, makanan, dan minuman masuk ke dalam saluran pencernaan. Saat ini telah diketahui bahwa komponen mikrobial saluran pencernaan adalah bakteri mulut.
Bakteri dan jamur berkembang biak tak terkendali dalam lingkungan mulut yang kotor. Pengendalian jumlah bakteri dan virus dilakukan dengan membersihkan mulut secara rutin setiap pagi dan sore serta setelah makan. Mulut yang bersih membantu saluran pencernaan jadi lebih bersih dari mikroba.
- doctor✚dentist
- Klinik Gigi & Implan Gigi Jakarta
- Layanan umum: (+62)21 2253 9385 (Pos Pengumben)Layanan umum: +622153654792 (Palmerah)
- Jl. Pos Pengumben No. 40c Jakarta Barat, Jakarta 11560 Indonesia
Jl. Palmerah Barat No. 108 Jakarta Barat, Jakarta 11480 Indonesia
Referensi
Xue-song He dan Wen-yuan Shi. Oral Microbiology: Past, Present and Future. Int J Oral Sci. 2009 Jun; 1(2): 47–58.
Sutter, V. L. (1984). Anaerobes as normal oral flora. Reviews of infectious diseases. 6 Suppl 1: S62–S66.
Cui L, Morris A, Ghedin E (July 2013). The human mycobiome in health and disease. Genome Med. 5 (7): 63.