Bakteri dalam mulut & alzheimer
Ada bukti bahwa penyakit periodontal (penyakit gusi) bisa jadi faktor risiko untuk penyakit Alzheimer. Beberapa penelitian bahkwan menyarankan risiko itu dapat meningkat dua kali lipat bila penyakit gusi itu berlangsung selama 10 tahun atau lebih. Science Advances telah merinci bagaimana bakteri Porphyromonas gingivalis atau P. gingivalis yang berkaitan dengan penyakit gusi telah ditemukan dalam otak pasien penderita penyakit Alzheimer. Tes pada mencit juga menunjukkan bakteri itu menyebar dari mulut ke otak, lalu merusak sel-sel saraf.
Laporan tersebut dilakukan dan didanai oleh para pendiri perusahaan farmasi Cortexyme. Mereka berupaya mencari krana Alzheimer dan gangguan-gangguan degeneratif lainnya. Para widyawan dari perusahaan-perusaan farmasi San Fransisco akan meluncurkan percobaan pada manusia di purna tahun 2020 ini.
Di Universitas Lancashire Pusat, kami jadi peneliti pertama yang menemukan hubungan antara penyakit Alzheimer dan P. gingivalis. Penelitian pada sato menunjukkan bakteri ini bisa migrasi dari mulut ke otak mencit. Pada jalur masuk ke otak, P. gingivalis bisa mereproduksi semua fitur karakteristik penyakit Alzheimer.
Penelitian di USA baru-baru ini yang menemukan bakteri penyakit gusi di otak pasien penderita penyakit Alzheimer memberi tambahan bukti berbasis riset yang sangat rosa. Namun, interpretasi terhadap bukti ini tidak boleh dilepaskan dari konteksnya. Contohnya, pasien penderita penyakit Alzheimer punya kondisi medis selain penyakit gusi pula.
Weton purna penelitian-penelitian ini memberi gejala yang sama dengan Alzheimer, yaitu: perubahan perilaku dan lebih mudah lupa. Gejala ini terjadi bersamaan dengan penumpukan plak di bagian klawu otak dan "neurofibrillary tangles". Tumpukan plak itu adalah debris yang tersisi dan runtuhnya rangka internal neuron. Ini terjadi ketika protein tidak lagi bisa menjalankan fungsinya untuk mengukuhkan struktur sel.
Jangan panik! Tidak semua pasien Alzheimer punya sakit gusi dan tidak semua pasien sakit gusi kena Alzheimer. Penelitian masih terus dilakukan untuk memastikan bagaimana hubungan antara bakteri mulut dengan Alzheimer.
Cara menurunkan risiko tersebut di atas sebetulnya cukup sederhana, yaitu menjaga kebersihan mulut.