Apakah menghitam yang Anda maksud mirip-mirip seperti gambar di atas? Jika ya, maka bercak hitam pada gigi yang Anda maksud adalah pembusukan gigi yang tertahan atau pembusukan tertahan (arrested decay). Istilah lainnya adalah lesi bercak coklat (brown spot lesion). Kenapa orang Indonesia menyebutnya "bercak hitam" dan orang Inggris menyebutnya "bercak coklat"? Karena, di mata orang Indonesia, warna seperti itu dianggap warna hitam, sedangkan bagi orang Inggris, warna itu dianggap coklat. 

Pembentukan bercak hitam/ coklat

Bakteri pada permukaan gigi menghasilkan asam. Asam mengikis lapisan luar gigi yang keras, yaitu enamel. Sedikit demi sedikit, lapisan terkikis sampai akhirnya lubang terbuka dan bakteri masuk ke bagian dalam gigi. Proses pembusukan gigi pun makin menggila. 

Saat bakteri sedang asik-asiknya menggerogoti bagian dalam gigi dan membuatnya membusuk, gigi punya mekanisme remineralisasi. Jika mekanisme ini berjalan dengan baik, maka proses pembusukan tertahan. Remineralisasi kemudian melingkupi dan membungkus rapat bagian yang membusuk sehingga bakteri yang terperangkap dalam mineral gigi pun mati karena tidak mendapat asupan makanan yang tertahan oleh mineral. Pembusukan terhenti dan bekas pembusukan bisa dilihat dari mineral yang tembus pandang. Inilah asal-usul bercak hitam/ coklat pada gigi tersebut.

Warna coklat/ hitam pada gigi itu memang jadi tampak mengganggu. Tapi Anda sebaiknya senang daripada ngomel. Kenapa senang? Karena proses pembusukan berhenti dengan sendirinya tanpa Anda keluar biaya sepeserpun. Proses pembusukan berhenti karena:

1. kondisi badan Anda pada kala itu sedang fit
2. pH dalam mulut Anda di atas 5,5.
   pH minimal agar mekanisme remineralisasi terjadi adalah 5,5. 
3. waktu yang cukup bagi gigi untuk menjalankan mekanisme remineralisasi tanpa gangguan
4. menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluorida

Entah sadar atau tidak sadar, Anda telah memenuhi 3 syarat terjadinya proses remineralisasi gigi.

Tidak perlu cemas

Pembusukan tertahan yang telah dibungkus rapat oleh mineral transparan hasil dari proses remineralisasi sudah tidak membahayakan gigi Anda. Pembusukan tertahan tidak akan berubah jadi pembusukan aktif. Fokus Anda kemudian adalah memperkuat proses remineralisasi agar mineral yang membungkus pembusukan tertahan itu jadi semakin rapat, tebal, dan padat. Jika strategi memperkuat remineralisasi ini berhasil, daerah-daerah dimana pernah terjadi pembusukan tertahan bisa lebih resisten terhadap pembusukan sebagai dampak dari penebalan dan pemadatan mineral.