Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Bulimia nervosa & kesehatan gigi

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Bulimia nervosa adalah gangguan makan sehingga penderitanya jadi makan makanan terlalu banyak tapi kemudian memuntahkannya lagi. Penyebab gangguan ini meliputi faktor psikologis, sosial, dan genetik.

Dampak buruk bulimia nervosa pada gigi

Bulimia nervosa berdampak buruk bagi kesarasan gigi dan mulut.

  • Mulut kering
  • Erosi gigi
  • Gigi sensitif
  • Karies gigi
  • Kerentanan gigi terhadap pembentukan lubang gigi jadi meningkat
  • Tenggorokan kering kronis
  • Suara serak
  • Gigi berdarah atau gusi nyeri
  • Sulit menelan atau sakit menelan
  • Kerusakan langit-langit mulut
  • Pembesaran kelenjar saliva
  • Penurunan produksi air liur
  • Rahang jadi tidak rata
  • Gigi patah, retak, atau copot
  • Kesulitan mengunyah
  • Kerusakan esofagus

Perawatan gigi

Perawatan sebagai solusi jangka pendek dan mendesak bisa dilakukan. Contohnya, menambal gigi berlubang, memperbaiki gigi patah, merawat gusi berdarah, dsb. Tapi, apabila bulimia yang jadi penyebab kondisi gigi memburuk itu tidak ditangani, maka solusi jangka pendek itu akan betul-betul jangka pendek. Pasien akan mengalami lagi perkara gigi berulang lagi dan lagi. 

Berhubung akar perkara dari kondisi kesarasan gigi yang buruk adalah kondisi jiwa dan kondisi kesarasan umum pasien, bukan pada gigi itu sendiri, maka penanganan tuntas perkara harus melibatkan dokter dan bahkan psikiater. Dokter gigi saja tidak cukup.

Gigi untuk mendeteksi bulimia nervosa

Berbeda dengan anorexia nervosa, bulimia nervosa lebih sulit dikenali. Badan pasien juga tampak normal, tidak seperti anorexia. Walau begitu, bulimia bisa dikenali dari kondisi gigi pasien. Dokter gigi bisa mendeteksi bulimia nervosa dengan mengamati kondisi gigi pasien.

Kenapa bisa?

Setiap kali pasien muntah, ia mengeluarkan getah lambung dengan pH asam. Muntah sekali atau dua kali tidak merusak gigi. Tapi berulangkali muntah membuat gigi jadi berulangkali kena asam. Dampaknya, gigi jadi mengalami erosi gigi karena terkena asam. Arah asam dari dalam lambung ke luar mulut. Ini menyebabkan gigi bagian dalam (lingual) jadi terpapar asam lebih banyak daripada gigi bagian luar (labial). Dokter gigi selanjutnya dapat menginformasikan kondisi pasien itu kepada dokter keluarga pasien apabila prakara itu belum teramati oleh dokter umum yang menangani pasien.

Erosi gigi bagian dalam (lingual)
Erosi gigi bagian dalam karena asam lambung dari dari dalam ke luar sehingga merusak gigi pada sisi dalam (lingual).

id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in