Diabetes mellitus dan implant gigi
Implan gigi aman untuk rehabilitasi gigi pasien diabetes mellitus yang terkontrol dengan baik. Penelitian Naujokat, Kunzendorf, dan Wiltfang (2016: 9) di Jerman dan penelitian Dubey, Gupta, dan Singh (2013: 142) di India menunjukkan, implan gigi pada pasien diabetes ini tampak sama sukses dengan implan pada pasien normal. Di samping itu, tingkat sintasan implant pada pasien diabetes tidak berbeda dari tingkat sintasan pada pasien saras dalam enam tahun pertama setelah prosedur implant selesai dilakukan.
Meningkatkan peluang sukses pada pasien diabetes mellitus
Penggunaan antibiotik profilaktik, durasi penanganan antibiotik pasca-bedah yang lebih lama, berkumur dengan klorheksidin, implant yang dilapisi bahan bioaktif dan implan yang lebih panjang dan lebih lebar meningkatkan sintasan implant gigi pada pasien diabetes. Pemberian secara sistemik adipokin sensitif insulin dan penggunaan faktor pertumbuhan lokal meningkatkan osseointegrasi dalam percobaan pada hewan. Langkah ini perlu karena diabetes mellitus menyebabkan pasien lebih rentan terhadap infeksi. Kerjasama dengan dokter yang menangani pasien diabetes mellitus juga meningkatkan peluang sukses.
Pengamatan jangka panjang menunjukkan, dalam kurun hingga 20 tahun, tingkat sintasan implan gigi pada penderita diabetes lebih singkat ketimbang pada orang saras tanpa diabetes.
Pasien dengan diabetes yang kurang atau tidak terkontrol mengalami penundaan osseointegrasi setelah implan gigi dipasang dan ini meningkatkan risiko. Bila ini terjadi, perawatan implant ditunda sampai kondisi memungkinkan pemasangan implan.
Dalam kondisi diabetes terkontrol dengan baik, Naujokat, Kunzendorf, dan Wiltfang (2016: 9) merekomendasikan, pembebanan implant ditunda guna menurunkan risiko kegagalan implan gigi ini. Apabila implant itu berhasil, tidak teramati ada perbedaan antara pasien saras dan pasien dengan diabetes yang terkontrol atau kurang/ tidak terkontrol dalam 6 tahun pertama usai prosedur implant gigi.
Dalam tahun pertama pasca pemasangan implant gigi, tidak teramati adanya peningkatan risiko peri-implantitis. Tapi, dalam jangka panjang, risiko inflamasi peri-implan meningkat pada pasien diabetes. Kontrol rutin gigi Anda dapat menurunkan risiko ini dengan mendeteksi tanda-tanda awal gingivitis. Keterlambatan penanganan berakibat infeksi peri-implan.
Hubungi kami
Jika Anda penderita diabetes mellitus dan ingin impan gigi, konsultasikan dengan dokter Anda. Selanjutnya, silakan menghubungi kami untuk pemasangan implant gigi.
- doctor✚dentist Pos Pengumben
- Klinik Gigi & Implan Gigi Jakarta
-
Layanan umum: (+62)21 2253 9385
-
Jl. Pos Pengumben No. 40c
Jakarta Barat,
Jakarta
11560
Indonesia
- doctor✚dentist Palmerah
- Klinik Gigi & Implan Gigi Jakarta
-
Layanan umum: +622153654792
-
Jl. Palmerah Barat No. 108
Jakarta Barat,
Jakarta
11480
Indonesia
Referensi
Naujokat, Kunzendorf, Wiltfang. 2016. Dental implants and diabetes mellitus—a systematic review. International Journal of Implant Dentistry, 2016. 11 Februari 2016. https://journalimplantdent.springeropen.com/articles/10.1186/s40729-016-0038-2
Dubey, Rajendra Kumar; Gupta, Deepesh Kumar; dan Singh, Amit Kumar. 2013. Dental implant survival in diabetic patients. Natl J Maxillofac Surg. 2013 Jul-Dec; 4(2): 142–150. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3961886/