Dunia kedokteran dan kedokteran gigi modern tidak lepas dari benda yang bernama jarum suntik (hypodermic needle). Kata dokter, disuntik itu rasanya kayak digigit nyamuk.... nyamuk raksasa. Pernahkah Anda penasaran, siapa penemu jarum suntik itu?

Penemu jarum suntik adalah dokter Francis Rynd, seorang dokter berkebangsaan Irlandia. Laporan tentang penggunaan pertama jarum suntik terbit pada tanggal 12 Maret 1845 di Edinburgh Medical and Surgical Journal. Menurut laporannya, jarum suntik digunakan pertama kali pada bulan Maret 1844 pada seorang pasien wanita penderita neuralgia. Obat yang disuntikkan adalah sedatif. Tindakan tersebut dilakukan untuk mendapatkan efek obat yang lebih cepat daripada bila obat itu diminum. Hasilnya ternyata seperti yang diharapkan.

Nama "hipodermis" diberikan oleh Dr. Charles Hunter, seorang pakar bedah dari London, pada tahun 1858. Kata "hipodermis" berasal dari bahasa Yunani, yaitu υπο (hypo) yang berarti di bawah dan δερμα (derma) yang berarti kulit.

Jarum suntik digunakan pula dalam bidang kedokteran gigi. Kegunaannya antara lain untuk bius lokal agar pasien tidak merasa sakit kala giginya diutak-utik oleh dokter gigi. 

Biografi singkat

Francis Rynd lahir di Dublin, Irlandia, pada tahun 1801. Ayahnya bernama James Rynd dan ibunya bernama Hester Fleetwood. Dr Rynd belajar di Trinity College, Dublin.

Setelah lulus, dia bekerja di Rumah Sakit "Meath Hospital" di Dublin. Rumah sakit ini adalah senden amal yang melayani kaum miskin dan termiskin di kota itu. Dokter yang bekerja di senden tersebut pada masa itu tidak dibayar. Pada masa purwa mengabdi di senden tersebut, Francis Rynd dididik oleh dokter bedah Sir Philip Crampton. Francis Rynd adalah anggota klub eksklusif Kildare Club dan Royal College of Surgeons.

Francis Rynd menikah dengan Elizabeth Alley dan punya tiga putra dan putri. Francis Rynd meninggal jagat di Dublin pada tahun 1861 karena serangan jantung pada usia 60 tahun.