Epidemiologi kanker mulut
Di seluruh dunia, karsinoma mulut adalah salah satu kanker yang paling kaprah dan merupakan satu di antara 10 pemicu kematian yang paling umum. Kanker rongga mulut dan orofaring menyumbang sekitar 3% di antara lebih dari satu juta kejadian kanker baru yang didiagnosis setiap tahun. Jika kanker rongga mulut dan kanker nasofaring, faring, laring, sinus, dan kelenjar ludah digabung, bagian tubuh ini mewakili lebih dari 5% dari total kanker yang terjadi pada manusia.
Kanker mulut menyumbang 4% dari total kanker yang terjadi pada laki-laki dan 2% dari total kanker yang terjadi pada perempuan. Kanker mulut menyumbang 2% kematian karena kanker pada laki-laki dan 1% kematian karena kanker pada perempuan. Statistik yang serupa ada di seluruh Amerika Utara tetapi berbeda-beda di berbagai penjuru dunia. Pada laki-laki Perancis, kejadian ini mencapai 17,9 kasus per 100.000 penduduk, dan tingkat kejadian yang lebih tinggi dilaporkan di negara-negara Asia.
Tingkat kejadian yang lebih tinggi juga dilaporkan pada perempuan di negara-negara Asia dengan tingkat kejadian yang paling tinggi terjadi di Singapura (5,8 kasus per 100.000 penduduk). Mayoritas kanker rongga mulut adalah kanker sel skuamosa. Penyakit ganas lainnya yang dapat terjadi di kepala dan leher meliputi tumor kelenjar air liur, tumor kelenjar tiroid, tumor kelenjar getah bening, tumor tulang, dan tumor jaringan lunak. Namun, kanker mulut jauh lebih umum daripada tumor-tumor tersebut.
Kanker mulut adalah penyakit yang berkaitan dengan bertambahnya usia. Sekitar 95% dari kasus kanker mulut terjadi pada orang yang berusia lebih dari 40 tahun, dengan usia rata-rata saat diagnosis ada pada kisaran 60 tahun. Kejadian yang berkaitan dengan umur ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang bergantung pada waktu mengakibatkan inisiasi dan peningkatan peristiwa genetik yang menghasilkan perubahan jadi ganas.
Mayoritas kanker rongga mulut terjadi di lidah, orofaring, dan dasar mulut. Kanker rongga mulut kurang umum terjadi di bibir, gusi, dorsal lidah, dan langit-langit. Karsinoma sel skuamosa primer pada tulang terjadi cukup jarang. Namun, tumor dapat berkembang dari sisa-sisa epitel (epithelial rests) dan dari epitel lesi odontogenik, termasuk kista dan ameloblastoma.
Individu yang pernah menderita kanker sebelumnya punya resiko yang tinggi terkena kanker orofaring kedua. Afro-amerika di Amerika Serikat punya risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker orofaring bila dibandingkan dengan Kaukasia. Peningkatan risiko muncul karena faktor lingkungan. Belum dipastikan apakah ada kemungkinan faktor genetik yang memicu kanker mulut.