Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

FGF-2 dalam perawatan implant

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Stabilitas implan merupakan syarat dasar untuk kesuksesan implant gigi. Stabilitas implant terdiri dari stabilitas primer dan stabilitas sekunder. Stabilitas primer terutama berasal dari penguncian mekanis antara permukaan implant dan tulang kortikal yang ada di sekitar implan. Stabilitas sekunder bukan hanya berasal dari koneksi struktural, tapi juga koneksi fungsional antara tulang dan implant yang terjadi dari regenerasi tulang dan pemodelan ulang tulang. Tidak lama setelah implant terpasang, stabilitas implant menurun secara bertahap karena resorpsi tulang pasca-operasi. Sehingga, stabilitas implant pada akhirnya hanya ditopang oleh stabilitas sekunder. 

Stabilitas primer tidak memadai untuk mempertahankan stabilitas implant apabila struktur tulang buruk, pembebanan biomekanis terjadi secara berlebihan, dan terjadi resorpsi tulang. Hal ini akan menyebabkan proses oseointegrasi terhalang sehingga justru yang muncul adalah jaringan fibrosa yang membungkus implan. Kehadiran jaringan fibrosa pembungkus implant pertanda implant tidak sukses. Stabilitas primer yang tidak memadai menyebabkan implant gagal. Untuk menghindari kegagalan ini, para peneliti telah mencoba berbagai implant dengan permukaan osteokonduktif agar oseointegrasi tetap berlangsung dalam kasus struktur tulang yang buruk. Sayangnya, hasilnya masih belum memuaskan karena bahan-bahan ini terkadang tidak mampu meningkatkan pembentukan tulang. Peneliti lain mencoba meneliti penggunaan FGF-2 untuk meningkatkan pembentukan tulang baru.

FGF-2

FGF-2 merupakan singkatan dari fibroblast growth factor 2 atau faktor pertumbuhan fibroblas 2. Nama lain untuk FGF-2 adalah FGF-b, singkatan dari fibroblast growth factor basic atau basic FGF

Pada manusia, FGF-2 bisa digunakan untuk:

  • Stimulasi perkembangbiakan dan diferensiasi beberapa tipe sel, seperti sel stroma mesenkim, sel neural, dan sel endotel.
  • Pemeliharaan  jangka panjang dan propagasi sel induk embrionik pluripoten  yang belum berdiferensiasi dan sel induk pluripoten yang telah diinduksi.
  • Diferensiasi sel-sel neural mulai dari kultur sel induk pluripoten embrionik dan induksi.

FGF-2 dikenal punya kemampuan hebat dalam prakara membentuk tulang baru. Pemberian FGF-2 di lokasi fraktur fibula sangat meningkatkan kandungan mineral tulang kalus, ketahanan patah (breaking strength), dan energi pematahan (breaking energy) dalam percobaan di laboratorium menggunakan tikus saras dan tikus diabetik yang diinduksi dengan streptozotosin. FGF-2 yang diterapkan lokal juga dilaporkan meningkatkan pembentukan kalus dalam percobaan laboratorium menggunakan kelinci dan anjing.

Dalam bidang kedokteran gigi, FGF-2 terbukti meningkatkan regenerasi tulang alveolar, sementum, dan ligamen periodontal dalam model yang mengalami cacat periodontal artifisial. Penerapan formulasi FGF-2 HPC manjur untuk meningkatkan kesuksesan oseointegrasi pada implant dengan stabilitas primer yang tidak memadai. FGF-2 terbukti meningkatkan pembentukan tulang baru di sekitar implan gigi dan oseointegrasi sehingga meningkatkan stabilitas implant dengan stabilitas primer yang kurang memadai.

Referensi

https://www.miltenyibiotec.com/en/products-and-services/macs-cell-culture-and-stimulation/cytokines-and-growth-factors/premium-and-research-grade/human-fgf-2.aspx; akses 29 November 2016

Sandra I. Zittermann dan Andrew C. Issekutz. Basic Fibroblast Growth Factor (bFGF, FGF-2) Potentiates Leukocyte Recruitment to Inflammation by Enhancing Endothelial Adhesion Molecule Expression (FGF-2 memperkuat rekrutmen leukosit ke inflamasi dengan meningkatkan ekspresi molekul adesi endotel). The American journal of pathology March 2006 volume 168 issue 3 pages 835-846

 


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in