FPDB meluncurkan pedoman untuk kembali praktek pasca pandemi COVID-19
FGDP dan CGD di Inggris meluncurkan pedoman baru bagi para dokter gigi yang ingin kembali buka praktek pasca pandemi COVID-19. Pedoman diluncurkan pada 1 Juni 2020 di Inggris. Langkah-langkah yang tercantum dalam panduan tersebut diharapkan dapat mendukung semua profesional gigi untuk menggunakan pendekatan berbasis bukti ketika memberi perawatan gigi pasca pandemi COVID-19.
Tim pakar di balik dokumen itu meliputi 30 anggota dari beberapa organisasi, termasuk:
- British Dental Association (Asosiasi Dental British)
- British Association of Private Dentistry (Asosiasi British untuk Kedokteran Gigi Privat)
- Faculty of Dental Surgery of the Royal College of Physicians and Surgeons of Glasgow (Fakultas Bedah Dental, Sekolah Tinggi Istana Glasgow untuk Dokter dan Dokter Bedah)
- Faculty of Dental Surgery of the Royal College of Surgeons of Edinburgh (Fakultas Bedah dental, Sekolah Istana Edinburgh untuk Dokter Bedah)
- Association of Dental Groups (Asosiasi Kelompok Dental)
- Association of Dental Implantology (Asosiasi Implantologi gigi).
Dokumen itu juga menerima masukan dan dukungan dari British Society of Dental Hygiene (Kawula Britih untuk Kebersihan Gigi) dan British Association of Dental Nurses (Asosiasi Perawat Gigi British).
Onkar Dhanoya, ketua kelompok di balik pedoman itu, berkata:
"Pedoman ini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan spesifik perawatan gigi primer."
Dokumen ini meliputi pengakuan bahwa tutup praktek membahayakan pasien, kesarasan gigi pasien, dan kesejahteraan psikologis pasien, meskipun kayuanan dan kaarisan pasien dan anggota tim tetap prioritas nomor 1. Penggunaan tabel matriks risiko dalam pedoman membisakan kita untuk mencerminkan aneka kebutuhan dalam praktek dan situasi masa kini yang sudah cair.
Pedoman dibagi menjadi lima bagian:
- Pra janji temu dokter. Tahap ini meliputi peran komunikasi digital.
- Kedatangan pasien. Tahap ini meliputi prosedur baru untuk mengontrol dan mencegah infeksi dari pasien
- Selama perawatan. Tahap ini meliputi rekomendasi mengenai pendekatan yang digunakan untuk mengantisipasi paparan aerosol dan level PPE yang tepat
- Setelah perawatan. Tahap ini berisi prosedur untuk melindungi pasien
- Tata laksana/ tata pemerintahan. Penilaian risiko untuk semua anggota staff
Selain itu, pedoman yang baru diluncurkan itu menggunakan pendekatan ABC (Aspirational, Basic, Conditional), dengan "Basic" sebagai standar minimal.
Ian Mills, dekan FGDP, berkata, "Kita sekarang berada pada titik di mana kesarasan mulut populasi akan terkena risiko besar, kecuali bila praktek dokter gigi buka lagi. Pedoman ini dikembangkan sebagai kerangka kerja untuk memampukan dokter gigi kembali buka praktek dengan penuh percaya diri dan aris. Pedoman ini diterapkan untuk masa sekarang dan masa datang selama situasi pandemi COVID-19 terus berevolusi. Pedoman ini merupakan weton dari upaya kerjasama tim yang terdiri dari individu-individu berdedikasi dari semua profesi. Mereka telah bekerja berminggu-minggu untuk meninjau bukti, menilai risiko, dan menemukan jalan ke depan."