Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Garansi implant gigi

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Tanya

Apakah ada garansi untuk implan gigi yang dipasang di klinik doctor+dentist?

Jawab

Ada beberapa pertimbangan untuk menjawab pertanyaan Anda.

Pertama, keawetan implan gigi ditentukan oleh pasien. Implan gigi bukan layanan pasang sekali dan untuk seterusnya. Daya tahan implant dipengaruhi oleh gaya hidup dan kebiasaan pasien. Misal, pasien yang merokok punya kemungkinan yang lebih tinggi untuk implan gigi lepas dan pasien yang rajin membersihkan mulut punya peluang yang lebih tinggi untuk punya implant yang awet. Pasien punya andil untuk menentukan apakah implannya akan awet atau tidak. Dokter gigi implant dapat memasang implant dan melakukan perawatan implant 1 bulan sekali. Namun, orang yang melakukan perawatan implant setiap hari atau bahkan setiap jam adalah pasien itu sendiri. Sebagus apapun hasil pemasangan dan perawatan implan gigi bisa tidak awet bila pasien tidak rajin merawat implannya sendiri. 

Kedua, ilmu tentang implan gigi bukan ilmu pasti. Peluang sukses implan gigi memang sangat tinggi, tapi prakara ini tidak membuat pemasangan implant pasti sukses. Peluang gagal itu ada meskipun sangat kecil.


Ketiga, harapan adanya garansi biasanya timbul dari efek samping pariwara implan gigi dimana dalam iklan-iklan itu, implant sering digambarkan permanen. Kata "permanen" inilah yang membuat orang berpikir tentang garansi. Klinik kami menggambarkan implant sebagai solusi "awet" atau "tahan lama" alih-alih "permanen". Kenapa? Karena "permanen" berarti setelah dipasang akan tetap terpasang seterusnya sekalipun tidak disertai perawatan yang memadai. Sementara itu, implant bisa lepas bila perawatannya kurang memadai. Kami menekankan perlunya perawatan yang memadai bila pasien ingin implannya awet.

Keempat, tidak ada orang, siapapun itu, dapat menjamin bahwa implant tidak mungkin gagal dan awet selama-lamanya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang implan gigi pada jaman sekarang belum bisa memastikan bahwa implant yang dipasang pasti sukses. Masih ada faktor-faktor yang belum dikenal oleh peradaban abad 21 Masehi sehingga tingkat kesuksesan implant yang paling tinggi baru mencapai sekitar 97%. Masih ada 3% faktor X yang berpotensi menyebabkan implant gagal. 

Kelima, gigi copol pada umumnya dikarnakan gaya hidup dan kebiasaan hidup pasien yang kurang saras. Misalnya, kurang rajin membersihkan mulut dan gigi, merokok, senang mengunyah makanan keras, menggunakan gigi untuk menggigit benda-benda yang terlalu keras, dsb. Gaya hidup dan kebiasaan tersebut sulit diubah. Saat pasien menerima implant gigi, tidak ada jaminan dari pasien bahwa dia akan mengubah kebiasaan buruk yang menyebabkan gigi copot menjadi kebiasaan baik. Contohnya, pasien yang punya kebiasaan merokok 1 bungkus rokok sehari tidak menghentikan kebiasaan itu setelah pemasangan implan. Apabila suatu kala implannya lepas, maka prakara itu disebabkan oleh kebiasaan tersebut.

Pertimbangan-pertimbangan tersebut membawa simpulan bahwa kondisi, teknologi, dan ilmu pengetahuan jaman sekarang belum memungkinkan untuk memberi garansi pada pemasangan dan perawatan implant gigi.

Ingin berdiskusi lebih lanjut? Ayo hubungi saja nomor kami.


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in