Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Gigi berlubang (kavitas)

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Anda tentu tahu apa itu gigi berlubang atau kavitas. Tapi, tahukah Anda, lubang pada gigi berlubang dihasilkan dari proses pembusukan gigi yang berlangsung dalam waktu yang cukup lama? Proses melubangi gigi itu lama karena gigi sangat keras dan gigi punya mekanisme untuk memperbaiki enamel yang dirusak bakteri asalkan kerusakan itu masih dalam taraf ringan. Sehubungan dengan lamanya waktu yang diperlukan oleh bakteri untuk melubangi gigi, Anda punya waktu yang sangat cukup untuk menghentikan proses itu dan malah memulihkan gigi yang dirusak bakteri untuk bisa kembali seperti semula.

Mikroorganisme dalam mulut manusia

Mulut manusia menjadi tempat tinggal bagi milyaran mikroorganisme, baik itu tumbuhan mikro maupun binatang mikro. Tumbuhan mikro contohnya bakteri dan jamur. Hewan mikro contohnya protozoa dan amuba. Jika tanaman dan binatang mikro itu diperbesar ratusan kali, maka mulut manusia itu bagaikan hutan yang dihuni aneka tanaman dan hewan. 

Tanaman dan binatang dalam mulut manusia itu bisa dikendalikan dengan menyikat gigi, flossing gigi, dan obat kumur. Pengendalian membuat jumlah mereka bisa turun drastis, tapi tidak hilang sama sekali. Tumbuhan dan binatang mikro yang tersisa akan kembali berkembangbiak dan berusaha memenuhi mulut manusia. Karena itulah kita perlu menyikat gigi sekurang-kurangnya dua kali sehari.

Proses melubangi gigi

Bakteri dan kawan-kawan perlu makan untuk hidup dan berkembang biak. Makanan kesukaan mereka adalah makanan yang mengandung gula. Bakteri memangsa gula dan menghasilkan asam. Masalahnya, sekeras apapun gigi manusia pasti kalah dengan asam. Asam selanjutnya mengikis enamel.

Bagian enamel yang terkikis oleh asam dari bakteri ditandai dengan cekungan berwarna putih. Inilah tanda purwa pembusukan dan pelubangan gigi. Jika Anda membersihkan bakteri dari gigi dan memberi waktu agar gigi pulih, maka kerusakan itu bisa pulih dengan bantuan dari air liur dan fluorida dalam pasta gigi. Jika Anda tidak membersihkan bakteri dan gagal menyediakan waktu pemulihan, maka cekungan itu makin lama akan semakin dalam hingga membentuk lubang pada gigi. 

Pencegahan gigi berlubang

  1. Sikat habis bakteri dan mikroorganisme lain dari mulut Anda
    Membersihkan tanaman dan binatang mikro dalam mulut Anda bisa dilakukan dengan menyikat gigi sekurang-kurangnya dua kali sehari dan setelah makan, menggunakan benang gigi untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang terselip di sela-sela gigi, berkumur menggunakan obat kumur anti-bakteri, dan membersihkan kotoran yang tersisa setiap 6 bulan sekali ke dokter gigi.
  2. Gunakan pasta gigi berfluorida
    Fluorida berperan memulihkan bagian yang dirusak oleh bakteri sepanjang kerusakan itu masih ringan dan tersedia waktu yang cukup untuk memulihkan kerusakan yang terjadi. Flurida juga memperlambat perkembangbiakan bakteri.
  3. Kurang cemilan manis
    Ada orang yang punya kebiasaan untuk ngemil makanan manis di antara makan pagi dan makan siang serta di antara makan siang dan makan malam. Kebiasaan ini sebaiknya dikurangi. Jika sulit mengubah kebiasaan, cemilannya diganti dengan cemilan yang tidak mengandung gula. Misalnya, cemilan roti manis bisa dikurang atau diganti dengan emping, keripik, atau tempe goreng untuk menurunkan konsumsi gula.
  4. Pasang sealant
    Sealant bisa jadi "helm" bagi gigi Anda. Dengan adanya sealant pada lapisan di luar gigi, bakteri harus menyerang sealant lebih dulu sebelum menyerang gigi. Harga sealant relatif murah dibandingkan harga gigi Anda atau harga gigi palsu. Pasang sealant saja yuk untuk mencegah lubang pada gigi Anda.
    Dental sealant
    Dental sealant

id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in