Granuloma periapikal (periodontitis apikal kronis)
Granuloma periapikal adalah massa jaringan granulasi inflamasi pada apeks gigi non-vital. Kondisi ini bisa kronis, tapi bisa pula sub-akut dan asimtomatik (tanpa gejala).
Tahap dini penyakit ini tidak menghasilkan temuan radiografis. Selama penyakit tersebut terus bergerak maju, sel-sel inflamasi mengaktifkan resorpsi tulang-tulang sekitarnya sehingga menimbulkan radiolusensi di sekitar apeks gigi yang bisa besar dengan batasan yang bisa jelas tapi bisa juga tidak.
Beberapa granuloma bisa berkaitan dengan resorpsi akar yang signifikan. Lesi kronis sering tanpa disertai gejala. Granuloma periapikal bisa muncul setelah abses periapikal sehingga menunjukkan laju penyakit yang terputus-putus dengan eksaserbasi akut periodik.
Gejala meliputi rasa nyeri nyut-nyutan konstan. Pengujian vitalitas gigi menunjukkan respons negatif atau respons positif yang tertunda. Mungkin ada rasa sakit untuk menggigit atau perkusi tapi mobilitas terbatas. Gejala bisa berkurang kala penyakit menjadi kronis.
Granuloma periapikal harus dicurigai pada sekitar 50% gigi yang gagal merespons terapi saluran akar tradisional. Pada umumnya, lesi ditemukan selama pemeriksaan radiografi rutin. Granuloma dapat berubah menjadi kista atau abses, dan sebaliknya, tanpa perubahan radiografi yang signifikan.
Secara etiologi, lesi-lesi ini diakibatkan oleh adanya bakteri atau produk sampingan toksiknya dalam saluran pulpa, jaringan periapikal, atau keduanya.
Diagnosis
Secara radiografi hampir tidak mungkin untuk membedakan granuloma dari kista. Jika lesi besar, maka kemungkinan besarnya adalah kista. Secara radiografi, granuloma dan kista tampak radiolusen dan berhubungan dengan apeks gigi non-vital. Kista radikular adalah daerah radiolusen bulat atau ovoid yang dikelilingi oleh margin buram yang sempit dan yang meluas dari lamina dura gigi. Pada kista yang terinfeksi atau yang cepat membesar, margin buram mungkin tidak terlihat. Resorpsi akar jarang terjadi tetapi mungkin terjadi.
Penanganan
Pengurangan jumlah dan kontrol mikroorganisme penyerang diperlukan agar penanganan berhasil. Gigi yang tidak bisa direstorasi harus diekstraksi dan jaringan lunak apikal dikuret. Antibiotik tidak diperlukan kecuali kalau ada gejala sistemik atau tanda pembengkakan dan infeksi lokal. Kegagalan perawatan harus diikuti dengan tata laksana endodontik ulang atau pembedahan periapikal.
Prognosis
Lesi bisa gagal sembuh jika ada jaringan pulpa yang terinfeksi persisten, gigi retak/ pecah/ patah, restorasi bocor, pembentukan kista, infeksi ekstraradikular, debris di daerah periapikal, penyakit periodontal yang tidak diobati, bekas luka apikal, atau fistula ke sinus maksila.
Diagnosis diferensial
Bekas luka parut periapikal, abses periapikal, kista periapikal.