Hepatitis C & implant gigi
Tanya
Saya sakit hepatitis C dan ingin memasang implant gigi. Apakah bisa? Saya dengar-dengar katanya bisa. Bagaimana yang sebenarnya?
Jawab
Implan gigi bisa dipasang pada pasien hepatitis C meskipun kasus ini tergolong kasus yang rumit. Jawaban singkatnya, bisa tapi lebih rumit dan lebih berisiko bagi Anda. Karena tingkat kerumitannya dan risikonya, Anda disarankan untuk hanya ditangani oleh dokter implant dengan pengalaman panjang.
Tingkat kesulitan yang tinggi, risiko lebih tinggi, dan dokter dengan pengalaman segunung untuk menangani kasus Anda berujung pada biaya yang tidak semurah pemasangan implant dengan kasus-kasus mudah.
Pra-operasi implan
Ada beberapa prakara yang penting untuk diperhatikan dan dipertimbangkan sebelum melakukan operasi pemasangan implant pada pasien penderita hepatitis C.
- Liver yang kurang berfungsi dengan baik menyebabkan gangguan hemostasis, gangguan metabolisme obat, dan gangguan respon kekebalan tubuh pada pasien.
- Virus dari pasien punya peluang untuk menular ke dokter dan perawat yang menangani implant pada pasien macem ini. Penularan khususnya terjadi melalui darah pasien. Gunakan piranti operasi lengkap untuk melindungi diri tim medis dari kemungkinan tertular penyakit hepatitis C.
- Hepatokarsinoma mungkin terjadi pada pasien dengan sirosis liver tahap purna yang dikarnakan oleh virus HCV. Pasien dengan penyakit ini punya tingkat sintasan (survival rate) yang rendah.
- Pasien perlu dicek dulu apakah livernya berfungsi memadai. Jika tidak, sebaiknya tunggu sampai liver pasien berfungsi memadai.
- Pasien yang berisiko tinggi haemorrhage (pendarahan) perlu menjalani pemeriksaan koagulopati. Pasien dengan penyakit hepatitis C punya risiko pendarahan. Maka, dokter perlu mempersiapkan langkah-langkah antisipasi apabila perdarahan hebat terjadi kala operasi pemasangan implant sedang berlangsung.
Intra-operasi
Periksa dulu kemasan implant sebelum dibuka. Bila kemasan rusak, ganti dengan yang baru. Langkah ini berguna untuk memastikan implant dalam kondisi steril kala dibuka dari kemasan.
Buka kemasan implant di dekat wadah yang berisi larutan antibiotik dan langsung pindahkan implant dari dalam kemasan ke dalam larutan antibiotik. Tenggelamkan implant ke dalamnya. Bolak-balik. Pastikan semua bagian implant terkena larutan antibiotik.
Penyisipan implant hanya dilakukan setelah implant benar-benar steril.
Pasca pemasangan implan
Pasien diberi petunjuk tentang cara menjaga kebersihan mulut pasca-operasi. Dokter menekankan pada pasien tentang perlunya menjaga kebersihan mulut dengan rajin dan teliti. Pasien juga diberi obat antibiotik untuk penggunaan selama 7 hari, obat analgesik, obat kumur yang mengandung Klorheksidin 0,2%, dan jeli yang mengandung sodium hyaluronat untuk diterapkan pada luka bekas operasi sebanyak dua hingga tiga kali sehari selama 7 hari. Pasien dilarang mengkonsumsi makanan keras dan hanya boleh makan makanan lunak selama tujuh hari.
Lebih dari itu, dokter gigi implant masih perlu melakukan pemantauan khusus selama 1 tahun setelah pemasangan implant pada pasien macem ini.