Hubungan penyakit kulit dan penyakit mulut
Dokter berupaya mendiagnosis penyakit ulseratif atau vesikobulosa pada mulut. Upaya itu tidak mudah karena banyak penyakit punya tampilan klinis yang mirip satu sama lain. Mukosa oral itu tipis sehingga menyebabkan vesikel dan bula rusak dengan cepat dan berubah jadi ulkus. Ulkus mudah mengalami trauma dari gigi dan makananan. Kemudian ulkus mengalami infeksi sekunder oleh flora oral. Faktor-faktor ini bisa menyebabkan lesi yang punya tampilan pilah di kulit jadi punya tampilan yang tidak pilah di mukosa oral.
Gangguan mukosa kadang-kadang bisa didiagnosa dengan benar dari sejarah singkat dan pemeriksaan klinis sekilas. Tapi, pendekatan ini sering sekali kurang memadai sehingga menghasilkan diagnosis kurang akurat dan perawatan yang kurang tepat.
Riwayat medis kerap kurang diperhatikan. Padahal, bila dilakukan dengan benar, sejarah medis bisa memberi informasi sebanyak informasi yang diberikan melalui pemeriksaan klinis. Riwayat medis tentang sakit yang diderita oleh pasien sangat penting untuk diagnosis lesi mukosa oral. Ulasan lengkap setiap pasien perlu diperoleh, termasuk pertanyaan-pertanyaan tentang lesi kulit, mata, genital, dan rektum. Pertanyaan hendaknya juga meliputi gejala-gejala penyakit yang terkait dengan lesi oral. Pasien perlu ditanya tentang gejala-gejala nyeri sendi, lemah otot, dyspnea, diplopia, dan nyeri dada.
Pemeriksaan klinis harus mencakup pemeriksaan menyeluruh permukaan kulit yang terbuka. Diagnosis tentang lesi oral perlu pengetahuan tentang dermatologi dasar karena banyak gangguan yang terjadi di mukosa oral juga memengaruhi kulit.
Lesi dermatologi diklasifikasi menurut tampilan klinis dan meliputi lesi dasar berikut ini:
- Makula
Makula adalah lesi datar dengan batas yang tegas. Lesi ini terlihat karena warnanya berbeda dari warna kulit normal. Makula berwarna merah karena adanya lesi vaskular, peradangan, atau pigmentasi yang ditimbulkan oleh melanin, hemosiderin, dan obat-obatan. - Papula
Papula adalah lesi padat yang menonjol pada permukaan kulit. Diameter papula lebih kecil dari 1 cm diameter. Papula dapat dilihat dalam berbagai macam penyakit termasuk eritema multiform simplex, rubella, lupus eritematosus, dan sarkoidosis. - Plak kulit
Plak kulit berbeda dengan plak gigi. Plak kulit adalah lesi padat yang menonjol dengan diameter lebih dari 1 cm. Plak kulit adalah papula besar. - Nodul
Lesi ini ada jauh di dalam dermis. Epidermis bisa dengan mudah tersisih dengan kehadiran nodul. - Vesikel
Vesikel adalah kulit melepuh yang berisi cairan bening dengan diameter di bawah 1 cm. - Bula
Bula adalah lesi yang serupa dengan kulit melepuh tapi diameternya lebih dari 1 cm. - Erosi
Erosi adalah lesi merah lembab yang sering dikarnakan oleh pecahnya vesikel atau bula serta trauma. - Pustula
Lesi menonjol yang berisi purulen/ nanah. - Ulkus
Ulkus adalah kerusakan pada epitel. Batas lesi jelas dengan bentuk melekuk masuk di mana lapisan epidermal hilang. - Purpura
Purpura adalah lesi datar berwarna kemerahan hingga keunguan yang dikarnakan oleh darah dari pembuluh darah bocor sehingga masuk ke dalam jaringan subkutan. Purpura diklasifikasi berdasarkan ukuran jadi dua, yaitu petekie atau ekimosis. Lesi ini tidak memucat kala ditekan. - Petekie
Petekie adalah purpura dengan diameter 1 sampai 2 mm. Lesi purpura dengan diameter di atas 2 mm disebut ekimosis.
Riwayat medis rinci tentang penyakit yang sedang diderita berperan penting untuk mendiagnosis penyakit mukosa oral. Ada tiga informasi yang perlu diperoleh dari sejarah medis, yaitu:
- Sejak kapan atau berapa lama lesi itu ada (akut atau kronis)
- Riwayat medis lesi serupa (penyakit primer atau kambuhan)
- Berapa banyak jumlah lesi yang ada (satu atau banyak)
Tiga informasi ini membantu dokter dengan cepat mengkategori penyakit pasien dan menyederhanakan diagnosis.