Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Implan generasi kedua terbukti lebih cepat dan lebih kuat

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Titanium murni dan titanium yang dipadukan dengan logam lain telah lama menjadi bahan standar mapan untuk memproduksi implant gigi karena logam ini punya kombinasi kekuatan mekanik, stabilitas kimia, dan biokompatibilitas yang menguntungkan. Paduan implant titanium dengan tulang yang berada di sekitarnya sangat penting untuk mencapai kesuksesan regenerasi dan penyembuhan tulang pasca operasi implant gigi.

Brånemark dan rekan-rekannya menemukan konsep oseointegrasi. Konsep ini punya pengaruh yang sangat besar pada perawatan klinis implant gigi. Generasi pertama implant titanium yang sukses digunakan dalam seting klinis diproses dengan mesin sehingga mempunyai permukaan implant halus. Implan model pertama ini telah dipakai selama lebih dari 50 tahun. Penggunaan implant tipe ini telah berkurang pada abad 21 Masehi karena kalah efektif dibandingkan implant tipe-tipe yang lebih baru.

Terhitung sejak kesuksesan implant titanium pertama pada dasawarsa 1960an, permukaan implant diakui memainkan peran penting dalam interaksi molekular, respon selular, dan oseointegrasi. Para pakar dari seluruh jagat berlomba-lomba untuk mengembangkan implant generasi selanjutnya dengan permukaan yang bisa mempercepat dan meningkatkan oseointegrasi implan.

Implan generasi kedua telah dipakai untuk keperluan klinis. Implan generasi ini menjalani perlakuan dengan aneka metode, seperti penyemburan, pemberian lapisan bioaktif, etsa asam, anodisi, dan modifikasi laser (Cochran et al., 1998; Jansen et al., 1993; Palmquist et al., 2010; Brånemark et al., 2010 ).

Implan generasi kedua telah diteliti dan didokumentasikan luas secara in vivo, termasuk penelitian-penelitian klinis jangka panjang dan evaluasi eksperimental histologis dan biomekanis pada model hewan. Sebelum diterapkan pada manusia, implant lebih dulu diujicoba pada hewan. Implan yang terbukti tidak sukses pada binatang tidak diterapkan pada manusia. Esposito et al., 2005; Esposito et al., 2003; Albrektsson & Wennerberg, 2004b menyajikan hasil penelitian mereka tentang sejumlah implan-implan komersil.

Tujuan utama pengembangan modifikasi permukaan implant adalah meningkatkan oseointegrasi dengan pembentukan tulang yang lebih kuat dan lebih cepat. Modifikasi permukaan implant juga dapat menghasilkan stabilitas yang lebih baik selama proses penyembuhan sehingga meningkatkan performa klinis pada area yang kuantitas dan kualitas tulangnya sedikit kurang memadai. Peningkatan tersebut kemudian dapat mempercepat penyembuhan tulang dan memungkinkan protokol pembebanan dini dan protokol pembebanan segera.


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in