Implan gigi vs terapi radiasi
Implan gigi yang telah sukses tertanam dan berpadu kokoh dengan tulang rahang sebaiknya jangan sampai terkena paparan sinar radiasi, misalnya radiasi dari terapi radiasi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Teramoto et al. (2016), sel-sel tulang yang terkena paparan sinar radiasi bisa mati karena terkena sinar radiasi tersebut. Hal ini diistilahkan osteoradionekrosis, artinya, kematian sel tulang yang diakibatkan oleh radiasi. Di samping Teramoto et al, ada pula pakar implan gigi lain yang juga menemukan prakara yang serupa, misalnya Granström et al. (1993) dan Slama et al. (2008).
Dalam kasus yang ditangani oleh Teramoto, pasien punya implan gigi di dua sisi rahang bawah. Osteoradionekrosis hanya terjadi pada implant yang ditanam di sisi kiri sajakarena sisi kiri terkena sinar radiasi dari terapi radiasi untuk kanker orofaring. Sisi kanan yang tidak terkena radiasi tetap aman.
Dampak terapi radiasi
Sinar radiasi yang mengenai implan bisa menyebabkan perubahan dalam distribusi dosis radiasi di sekitar implant gigi. Sebaran radiasi dan ketidaksetimbangan elektronik dari bahan-bahan implan dianggap menyebabkan komplikasi jaringan lunak dan jaringan keras.
Terapi radiasi juga bisa mengganggu mekanisme penyembuhan luka yang normal. Perubahan pembuluh darah, pengaruh pada fibroblas, dan beragam level faktor pertumbuhan menghasilkan potensi untuk perubahan penyembuhan luka.
Pula, radiasi menginduksi perubahan respon kekebalan tubuh (imunosupresi). Kondisi ini mengurangi daya tahan jaringan peri-implan terhadap bakteri mulut. Sehingga, meningkatkan risiko peri-implantitis. Slama et al. (2008) melaporkan eksistensi peri-implantitis sebelum pengembangan osteoradionekrosis. Hal ini dapat dinalar karena fungsi pertahanan jaringan peri-implan lebih lemah ketimbang jaringan yang mengelilingi gigi asli.
Penelitian-penelitian tersebut di atas dengan demikian mengarah pada simpulan bahwa implan gigi berisiko copot bila diadu dengan sinar radiasi. Bila pasien terpaksa mengalami terapi radiasi, maka sebaiknya perlu melibatkan dokter gigi implant yang telah merawat pasien itu.
- doctor✚dentist
- Klinik Gigi & Implan Gigi Jakarta
- Layanan umum: (+62)21 2253 9385 (Pos Pengumben)Layanan umum: +622153654792 (Palmerah)
- Jl. Pos Pengumben No. 40c Jakarta Barat, Jakarta 11560 Indonesia
Jl. Palmerah Barat No. 108 Jakarta Barat, Jakarta 11480 Indonesia
Referensi
Ben Slama L, Hasni W, De Labrouhe C, Bado F, Bertrand JC. Osteoradionecrose sur implants dentaires
Granström G, Tjellström A, Albektsson T. Postimplantation irradiation for head and neck cancer treatment. Int J Oral Maxillofac Implants. 1993;8:495–501.
Yuji Teramoto, Hiroshi Kurita, Takahiro Kamata, Hitoshi Aizawa, Nobuhiko Yoshimura, Humihiro Nishimaki and Kazunobu Takamizawa. A case of peri-implantitis and osteoradionecrosis arising around dental implants placed before radiation therapy. International Journal of Implant Dentistry20162:11 DOI: 10.1186/s40729-016-0039-1
Ben Slama L, Hasni W, De Labrouhe C, Bado F, Bertrand JC. Osteoradionecrose sur implants dentaires