Implan laser & plasma (2)
[Lanjutan]
Perlakuan permukaan implant menggunakan semprotan plasma dan laser menghasilkan pengerutan makro. Hal ini membuat implant plasma dan laser jadi tidak lagi dipakai pada abad 21 Masehi sekarang ini.
Karakteristik permukaan implant diharapkan menunjukkan pengaruh biologis selama pemasangan implan dan selama berinteraksi dengan sel-sel. Permukaan implant diharapkan memodifikasi mekanisme yang terlibat dalam adosrpsi dan diferensiasi sel.
Penelitian lain menunjukkan bahwa oseointegrasi implan dengan lapisan hidroksiapatit yang disemprot dengan plasma berlangsung lebih cepat daripada implant tanpa lapisan. Tapi penelitian dalam jangka panjang menunjukkan lapisan tersebut mengalami resorbsi dalam penggunaan jangka panjang. Di samping itu, lapisan hidroksiapatit punya kelemahan di samping kelebihannya. Kelemahan lapisan hidroksiapatit adalah ketidakstabilan kimia dan ikatan ke permukaan implant kurang kuat.
Menimbang potensi hubungan antara ablasi laser dan lapisan hidroksiapatit dengan skala yang lebih kecil untuk menghasilkan permukaan bioaktif yang stabil pada implant titanium, suatu penelitian yang dilakukan oleh Faeda et al pada tahun 2009 menganalsisi dampak perlakuan permukaan implant dengan abasi laser dan deposisi partikel hidroksiapatit tipis menggunakan proses kimia. Torsi pelepasan implant dibandingkan antara implant yang diberi perlakuan dengan laser yang diikuti dengan etsa asam, implant dengan ablasi laser saja, dan implan yang permukaannya hanya diproses dengan mesin.
Setelah minggu penyembuhan ke 4, 8, dan 12, torsi pelepasan implant diukur. Rata-rata torsi pelepasan pada masing-masing periode adalah sebagai berikut:
1. Permukaan hanya dengan proses mesin saja
- 23,3 N.cm (minggu ke-4)
- 24,0 N.cm (minggu ke-8)
- 33,9 N.cm (minggu ke-12)
2. Permukaan yang dimodifikasi laser
- 33,0 N.cm (minggu ke-4)
- 39,9 N.cm (minggu ke-8)
- 54,6 N.cm (minggu ke-12)
3. Permukaan lapisan hidroksiapatit
- 55,4 N.cm (minggu ke-4)
- 63,7 N.cm (minggu ke-8)
- 64,0 N.cm (minggu ke-12)
Perbedaan yang adalah secara statistik signifikan (p < 0.05) antara permukaan Laser-Mesin dan Hidroksiapatit-Mesin untuk semua periode evaluasi, dan antara Laser-Hidroksiapatit untuk minggu penyembuhan ke-4 dan ke-8.
Karakterisasi permukaan implant menunjukkan topografi yang kasar, dalam, dan teratur dari penggunaan laser yang diikuti dengan pelapisan hidroksiapatit. Mereka menyimpulkan bahwa implant dengan modifikasi permukaan laser berhubungan dengan pelapisan biomimetik hidroksiapatit bisa memperpendek masa penyembuhan implant dengan meningkatkan interaksi implan-tulang selama dua bulan pertama pasca penanaman implan.
Meskipun penggunaan implant endoseus yang dilapisi hidroksiapatit dalam perawatan pasien telah cukup mapan, namun prediktabilitas klinisnya masih kontroversial. Beberapa penelitian klinis dan penelitian dasar yang mengevaluasi efek lapisan hidroksiapatit telah dilaporkan. Sehubungan dengan kerentanan mikrobiologi, sudah ada laporan tetang resorpsi, kelelahan, dan fraktur dalam penerapan jangka panjang.
Penelitian-penelitian klinis menyarankan bahwa implant yang diberi lapisan hidroksiapatit punya tingkat sintasan jangka pendek yang berkisar antara 6 bulan hingga 6 tahun. Hal itu sebanding dengan tingkat sintasan jangka pendek implant titanium menurut penelitian Biesbrock & Edgerton pada tahun 1995.
Apabila implant dengan lapisan hidroksiapatit hendak dipakai, maka dokter perlu mempertimbangkan sisi kelemahannya di samping sisi kelebihannya. Sisi kelemahan yang perlu dipertimbangkan termasuk:
- kerentanan implant berlapis hidroksiapatit pada bakteri
- kemungkinan kegagalan lapisan hidroksiapatit sebagai dampak dari fraktur interfrasial substrat pelapis.