Implan gigi mempertahankan kesehatan gigi di sekitarnya
Implan gigi adalah pengganti gigi akar gigi yang hilang dan pengganti akar tersebut ditanam dengan cara bedah. Implan ditanam dalam tulang rahang dan bertindak sebagai jangkar untuk gigi pengganti yang dikenal sebagai mahkota atau set lengkap gigi pengganti. Implan gigi telah menjadi pilihan perawatan yang bisa diprediksi untuk memulihkan gigi yang hilang.
Tujuan bedah implant gigi adalah untuk menanamkan pasak logam atau keramik ke dalam tulang rahang agar bisa bisa menerima gigi pengganti dan menahan gigi pengganti itu di tempatnya untuk seterusnya. Implan gigi harus dianggap sebagai pilihan untuk mengganti gigi yang hilang atau yang gagal dan seringkali memberikan hasil yang lebih dapat diprediksi daripada gigi palsu jembatan, jembatan resin, atau perawatan endodontik.
Penggunaan implant gigi dalam rehabilitasi oral kala ini telah meningkat sejak studi klinis dengan perawatan implant gigi telah menunjukkan hasil yang sukses. Kesuksesan hasil prosedur implant bergantung pada serangkaian parameter yang berhubungan dengan pasien dan parameter yang bergantung prosedur, termasuk kondisi kesarasan umum, kemampuan biokompatabilitas dari bahan implan, ciri permukaan implan, prosedur pembedahan, dan kualitas dan kuantitas tulang lokal. .
Kesuksesan menanam implant gigi pada pasien yang telah kehilangan gigi dan tulang di sekitarnya bergantung pada pengumpulan informasi klinis dan radiologis secara cermat, komunikasi interdisipliner, dan perencanaan yang terperinci. Salah satu faktor yang paling penting dalam menentukan kesuksesan implant adalah perencanaan perawatan yang tepat.
Di masa lalu, radiografi periapikal dan foto panoramik digunakan sebagai satu-satunya faktor penentu diagnosis dan perencanaan perawatan implan. Seiring dengan kemajuan teknologi radiografi, Computed tomography (CT), dan tomography computed-beam computed tomography (CBCT) semakin dianggap penting untuk penanaman implant gigi yang optimal, terutama dalam kasus rekonstruksi kompleks (Benson & Shetty, 2009).
Mengganti gigi yang hilang dengan implant gigi dapat mempertahankan kesarasan dan fungsi gigi di sekitarnya. Implan dapat mencegah migrasi gigi dan hilangnya struktur dan akan membantu menghindari hilangnya tulang dari rahang di daerah itu.
Di samping itu, implant mengurangi dampak gigi yang hilang pada gigi di sekitarnya, karena struktur jembatan tradisional sering membutuhkan pengurangan (pengikisan) dua gigi yang mengapit untuk menahan jembatan gigi palsu. Tanam gigi palsu menghindari perubahan pada gigi di sekitarnya kala mengganti gigi yang hilang.