Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Kegunaan berkumur air garam

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Nenek menyarankan berkumur air garam untuk kesarasan gigi bila mulut terasa kurang nyaman. Saran ini tampak sederhana. Tapi nyatanya, sampai meninggalnya nenek, giginya masih utuh. Memang bukan hanya karena berkumur garam. Sebagaimana umumnya nenek-nenek yang mengalami 3 jaman, nenek tersebut juga menginang sehingga giginya hitam pekat, tapi tidak ada lubang, tidak mengalami pembusukan gigi, tidak copot, dan juga tidak pernah sakit gigi.

Jujur saja, ilmu kedokteran gigi Barat baru menjelaskan sebagian fenomena misterius yang terkait dengan tips memelihara gigi tradisional yang diwariskan oleh leluhur kita di Indonesia. Contohnya, penelitian ilmiah di Barat membuktikan bahwa kebiasaan menginang itu merusak gigi. Tapi, kenyataannya di Indonesia, ada nenek-nenek dan kakek-kakek yang menginang sampai lebih dari 2/3 abad dan giginya terbukti utuh tanpa lubang. Dokter gigi yang pernah praktek di daerah pedalaman mungkin pernah melihat fenomena ini. Bagaimana penjelasannya? Hipotesisnya, zat kapur memperkeras gigi dan menetralisir asam perusak gigi, sedangkan racun dari ramuan mematikan bakteri pelubang gigi. Belum ada jurnal ilmiah internasional yang bisa menjelaskan fenomena ini.

Artikel ini akan membongkar saran sederhana "berkumur air garam" warisan leluhur bangsa Indonesia. Anda mungkin termasuk orang-orang yang pernah menerima nasaras dari buyut kelahiran paruh kedua era 1800an untuk berkumur air garam hangat tiap kali merasa mulut terasa kurang nyaman, entah itu rasa muak, rasa pahit, rasa anyir, dan berbagai rasa lain. Resep sederhana ini terbukti ampuh untuk memelihara gigi. Sebetulnya apa rahasia di balik resep ini? Berikut uraian ringkasnya.

Semua orang tahu bahwa gigi sangat keras. Bahkan, lapisan enamel gigi lebih keras daripada tulang. Tapi, sekeras-kerasnya gigi, pasti punya kelemahan. Salah satu kelemahan gigi adalah asam. Asam membuat gigi jadi lebih lemah. Semakin sering kena asam, semakin lemah pula gigi itu. 

Bakteri perusak gigi dalam mulut manusia juga senang dan nyaman tinggal dalam lingkungan asam. Dampaknya, bakteri jadi berkembangbiak lebih cepat. Makin banyak bakteri penyerang gigi, makin hebat pula serangan yang diterima gigi.

Berkumur dengan air garam dapat menetralkan asam dalam mulut. Nah, kalau asam sudah dinetralkan, maka serangan asam dan serangan bakteri pada gigi juga berkurang signifikan. Gigi pun jadi aman dari pelemahan oleh asam.

Air garam juga punya watak menyembuhkan untuk kondisi gangguan yang masih ringan. Ini bisa menjelaskan kenapa saran berkumur air garam hangat kala kondisi mulut atau gigi kurang nyaman bisa menyembuhkan.

Air garam juga merupakan disinfektan natural. Larutan ini bisa mematikan mikroorganisme dalam mulut. Orang jaman dulu tahu bahwa pembusukan pada telur dan ikan bisa dicegah dengan pengasinan. Mereka mungkin berpikir pembusukan pada gigi juga bisa dicegah dengan pengasinan mulut (berkumur air garam). 

Nenek menganjurkan air garam digunakan berkumur kala kondisi masih hangat. Menurut penelitian British Dental Journal Study pada tahun 2003, air hangat berfungsi meningkatkan aliran darah dan menghasilkan lingkungan isotonik yang mencegah kerusakan sel.

Nenek tentu saja tidak tahu alasan-alasan ilmiah tersebut di atas, tapi dia melihat bahwa neneknya nenek atau buyutnya nenek terbukti punya gigi saras hingga meninggalnya sehingga pengetahuan sederhana untuk menjaga kesarasan gigi pun ditiru tanpa banyak tanya meskipun tidak paham alasan ilmiah yang mendasarinya.


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in