Albrektsson et al. pada tahun 1981 pertama kali menunjukkan pentingnya topografi permukaan implant untuk kesuksesan osteointegrasi implant gigi. Penelitian-penelitian yang lebih baru menegaskan saran Albrektsson bahwa kekasaran permukaan implant memengaruhi osteointegrasi dan stabilitas mekanik implant gigi. Beberapa mekanisme yang terlibat dalam proses osteointegrasi bergantung pada morfologi permukaan karena sel menunjukkan reaksi yang berbeda pada permukaan yang halus dan permukaan yang kasar.

Fibroblas dan sel-sel epitel melekat lebih kuat pada permukaan yang halus. Kemampuan perkembangbiakan osteoblas dan sintesis kolagen lebih besar pada permukaan dengan tingkat kekasaran sedang. Meskipun nilai penting kekasaran permukaan sudah diakui penting untuk oseointegrasi, tapi para pakar belum sepakat tentang standar kekasaran implan gigi yang berlaku di seluruh dunia.

Permukaan implan gigi sangat dipengaruhi oleh aksi yang dilakukan oleh piranti potong. Bentuk alat, kecepatan, feed, dan cairan pemotongan bisa berbeda-beda dan itu semua juga memengaruhi topografi permukaan implan. Faktor-faktor lain yang memengaruhi permukaan implant adalah apakah piranti potong itu stabil. Ketidakstabilan piranti seperti perkara pada alur potong dalam piranti pemotong roda dan gerinda yang bergoyang atau yang bergemeletakan memengaruhi permukaan implant pula.

Implan gigi yang diproses dengan mesin punya pola alur dari proses pengolahan yang bisa saja merugikan osteointegrasi. Untuk memperbaiki osteointegrasi, sangat penting agar perlakuan permukaan menciptakan cacat yang tepat. Tergantung pada ukurannya, topografi permukaan bisa didefinisikan dari segi kekasaran permukaan, seberapa bergelombang, dan bentuk. Untuk implant gigi, kekasaran adalah fitur yang penting sekali.

implan gigi yang diproses dengan mesin." width="300" height="183" class="size-medium img-responsive center-block wp-image-6526" />

Kekasaran permukaan adalah komponen utama tekstur dan merujuk ke iregularitas frekwensi yang tinggi. Dalam kasus implant gigi, kekasaran permukaan terdiri dari ketidaksempurnaan yang halus pada tingkat mikrometer (µm) yang dihasilkan dari proses pemotongan atau dari perlakuan permuaan. Pada implant yang diproses dengan mesin, kekasaran permukaan sangat berkaitan dengan piranti pemotong dan terdiri dari pola alur dangkal yang beraturan.

Ketergelombangan permukaan mengacu pada komponen sekunder berupa tekstur dimana kekasaran itu ada. Hal ini bertindak sebagai rangkaian penyimpangan reguler bentuk sinusoidal pada tataran milimeter (mm). Hal ini berkaitan dengan deformasi dan getaran dari mesin dan bagian permukaan tersebut selama proses manufaktur.