Kekasaran permukaan implant faktor sukses implant gigi (3)
(Lanjutan) Kekasaran permukaan implant dicirikan dengan tonjolan kecil-kecil (puncak) dan lubang kecil-kecil (lembah) pada permukaan implant dalam hubungannya dengan bidang datar yang jadi referensi (bidang referensi). Parameter-parameter yang dipakai untuk mengkuantifikasi kekasaran ini ditentukan dalam dua dimensi (2D) atau tiga dimensi (3D). Aksara R dipakai untuk parameter-parameter yang berkaitan dengan kekasaran dan aksara S untuk parameter-parameter yang berkaitan dengan profil permukaan.
Parameter yang diukur bisa dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
- Parameter-parameter luas adalah ukuran ketinggian iregularitas atau deviasi vertikal pada permukaan implan. Parameter-parameter ini ditentukan oleh ketinggian puncak dan kedalaman lembah, atau keduanya, terlepas dari jarak antar iregularitas sepanjang permukaan implant (Ra, Rq, Rz, Rsk, RKU, Rt, Sa, Sq, Sz, Ssk, Sku, St, Rp, Rv, Rc, Rm).
- Parameter-parameter spasi ditentukan oleh jarak antar iregularitas sepanjang permukaan (Sm and Scx)
- Parameter-parameter hibrida mendeskripsikan kombinasi amplitudo dan spasi iregularitas permukaan (Sqd and Sdr)
Rata-rata kekasaran (Ra, Roughness average) adalah parameter kekasaran permukaan implant yang paling sering dipakai. Parameter ini didefinisikan sebagai rerata ketinggian profil kekasaran. Parameter ini punya kekurangan. Kekurangan yang utama adalah profil yang berbeda bisa punya Ra yang sama dan performanya bisa sangat berbeda.
Parameter lain yang juga dipakai untuk mendapatkan nilai rata-rata adalah Rq. Rq didefinisikan sebagai rerata akar kuadrat profil kekasaran. Parameter ini lebih sensitif terhadap variasi permukaan.
Setelah perlakuan permukaan implan, mungkin lebih memadai untuk menentukan ketinggian maksimum kekasaran, Rmax atau ketinggian puncak-ke-lembah, Rz, alih-alih menggunakan ketinggian rerata yang diberikan oleh Ra.
Parameter Rmax mengukur titik tertinggi dan titik terendah profil. Teknologi implant masa kini masih menyisakan keraguan apakah variasi ketinggian iregularitas permukaan lebih penting daripada jarak antar iregularitas permukaan, ataukah apa kombinasi terbaik faktor-faktor ini agar oseointegrasi jadi.