Kelainan dentin
Beberapa gangguan genetik menunjukkan pola warisan yang dominan autosomal. Ini bisa memengaruhi pembentukan dentin oleh odontoblas.
Klasifikasi
Kelainan dentin diklasifikasi jadi dua grup utama, yaitu:
- Dentinogenesis imperfecta
Saat ini telah diketahui ada 3 tipe Dentinogenesis imperfekta, tipe I, tipe II, dan tipe III. Tingkat kejadian dentinogenesis imperfecta berkisar lebih kurang antara 1 dalam 6000 hingga 1 dalam 8000. - Dentine dysplasia
Tingkat kejadian Dentin dysplasia tipe I berkisar 1 dalam 100.000. Dentin dysplasia punya dua tipe, yaitu Dentin dysplasia tipe I dan tipe II
Dua macem kelainan ini dicirikan dengan struktur dentin abnormal yang memengaruhi dentisi primer dan dentisi primer sekaligus sekunder.
Diagnosis kelainan dentin
Diagnosis didasarkan pada sejarah keluarga, konstruksi silsilah, dan pemeriksaan klinis rinci. Diagnosis genetik bisa berguna di masa depan ketika mutasi penyebab penyakit ditemukan. Diagnosis diferensial meliputi bentuk hipokalsifikasi amelogenesis imperfecta, porfiria erythropoietik bawaan, kondisi yang menyebabkan kehilangan gigi purwa (penyakit Kostmann, neutropenia siklik, sindrom Chediak-Hegashi, histiocytosis X, sindrom Papillon-Lefevre), perubahan warna gigi permanen karena tetrasiklin, dan rakhitis yang dependen Vitamin D dan resisten vitamin D.
Perawatan
Perawatan meliputi:
- tindakan mengatasi sumber infeksi atau sumber nyeri
- peningkatan estetika
- perlindungan gigi posterior dari keausan.
- mahkota (crown),
- overdentur
- implan gigi
Bila diagnosis dilakukan sejak dari bayi dan perawatan mengikuti rekomendasi, maka estetika dan fungsi yang baik bisa diperoleh.
Referensi
Martin J Barron, Sinead T McDonnell, Iain MacKie, dan Michael J Dixon. Hereditary dentine disorders: dentinogenesis imperfecta and dentine dysplasia. Orphanet J Rare Dis. 2008; 3: 31. Published online 2008 Nov 20. doi: 10.1186/1750-1172-3-31. PMCID: PMC2600777
Victor E. Arana-Chavez, dan Luciana F. Massa. Odontoblasts: the cells forming and maintaining dentine. The International Journal of Biochemistry & Cell Biology 36 (2004) 1367–1373.