Klasifikasi risiko paparan SARS-CoV-2 (19-nCoV)
Klasifikasi risiko paparan virus 19-nCoV bergantung antara lain pada macam industri dan seberapa dekat kontak yang dibutuhkan dengan orang yang dicurigai terinfeksi virus 19-nCoV. Di luar itu, ada faktor lain yang juga butuh diperhitungkan, seperti kondisi komunitas pegawai hidup dan kondisi lingkungan dimana klinik berada.
OSHA mengklasifikasi risiko paparan jadi 4, yaitu:
- rendah
- sedang
- tinggi
- sangat tinggi
Sebagian besar rakyat cenderung berada pada risiko paparan rendah atau sedang.
1. Risiko paparan rendah
Orang yang punya risiko paparan yang rendah bekerja pada bidang-bidang pekerjaan yang tidak butuh kontak dengan orang yang diketahui atau yang diduga terinfeksi virus 2019-nCoV. Pekerja golongan ini tidak banyak kontak dengan kawula lumrah. Contohnya, orang yang bekerja online, orang yang bekerja di rumah, pekerja yang tidak berhubungan langsung dengan pelanggan atau banyak orang, sopir truk. Intinya, orang-orang yang bekerja tidak banyak kontak dengan publik atau orang baru yang tidak dikenal.
2. Risiko paparan sedang
Risiko paparan sedang ditanggung oleh orang-orang yang bertemu dengan orang-orang baru yang tidak diketahui, contohnya, karyawan hotel, karyawan rumah makan/ warung/ cafe, agen perjalanan, sopir bus/ angkutan rakyat, karyawan toko, guru di sekolah.
3. Risiko paparan tinggi
Risiko paparan tinggi ditanggung oleh orang-orang yang pekerjaannya berhubungan dengan senden. Contohnya, petugas kebersihan yang membersihkan kamar pasien COVID-19, staf pendukung perawatan kesarasan, sopir dan awak ambulan, petugas pametakan pasien COVID-19 yang meninggal. Intinya, orang-orang yang punya peluang untuk berada di seputar pasien COVID-19.
4. Risiko paparan sangat tinggi
Orang yang punya risiko sangat tinggi adalah orang yang langsung berhadapan dengan muka pasien, orang yang melakukan prosedur yang memproduksi aerosol (intubasi, induksi batuk, bronkoskopi, beberapa prosedur dan pemeriksaan gigi), orang yang mengambil dan menangani spesimen dari pasien COVID-19, petugas yang menjalankan otopsi yang tentu saja mengeluarkan aerosol. Contoh pekerjaan tersebut adalah dokter, dokter gigi, perawat, paramedis, teknisi emergensi.