Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Kontrol bakteri dalam mulut

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Bakteri dalam mulut bisa melekat ke permukaan hidrofobik maupun permukaan hidrofilik. Ada banyak teori yang menjelaskan fenomena ini, termasuk teori tentang pengaruh mekanisme elektrostatis yang kompleks, seperti energi van der Waals.

Setelah biofilm terbentuk pada restorasi, maka kerusakan permukaan materi restorasi pun berlangsung. Materi yang dapat dirusak termasuk materi komposit resin dan semen ionomer kaca. Pembentukan biofilm itu akan memfasilitasi pengembangan biofilm dewasa yang menghasilkan lesi karies gigi.

Mikroflora pada daerah gigi yang sakit sangat berbeda sekali bila dibandingkan dengan daerah gigi yang saras. Perubahan kondisi lingkungan yang sering terjadi dapat menyebabkan perubahan biofilm mikroflora. Dampak dari prakara itu, homeostasis mikroba rusak pada plak gigi (misalnya pH jadi rendah), dan penyakit terjadi pada gigi.

Kehadiran mikroba dalam mulut manusia dianggap sebagai prakara yang natural. Manusia tinggal dalam lingkungan yang dipenuhi mikroba yang beterbangan di udara. Karena itu manusia menganggap natural bila mikroba dari udara masuk ke dalam mulut melalui makanan, minuman, asap, udara, dan benda-benda lain yang masuk ke dalam mulut. Masalah timbul apabila jumlah mikroba terlalu banyak sehingga merusak mulut manusia. Dalam jumlah yang cukup, mikroba dalam mulut dianggap ada gunanya untuk mengembangkan fisiologi rongga oral.

Lagipula, memunahkan bakteri dari rongga mulut itu tidak mungkin untuk manusia saras yang normal karena manusia terus berinteraksi dengan udara, makanan, dan minuman yang entah sedikit entah banyak terkontaminasi oleh bakteri. Tidak mungkin untuk mengurung manusia saras yang normal dalam ruangan steril selama 24 jam sementara orang saras perlu bekerja dan melakukan aktivitas-aktivitas lain di ruang terbuka yang diakui mengandung banyak bakteri. 

Karena kondisi yang membuat manusia saras dan normal tinggal dalam ruang yang mengandung bakteri, maka yang terpenting adalah meningkatkan daya tahan tubuh manusia terhadap serangan bakteri dan mengendalikan jumlah bakteri. Harapannya, bakteri dalam jumlah yang terkendali dan daya tahan tubuh yang ditingkatkan masih dapat membuat manusia bertahan dari serangan-serangan bakteri dalam mulut manusia.

Banyak zat, senyawa, campuran agen antibakteri terbukti sukses untuk mengontrol biofilm dalam mulut manusia. Contohnya, bisbiguanides, ion logam, senyawa amonia kuaterner, minyak esensial. Bahan-bahan ini diramu sedemikian rupa sehingga jadi produk perawatan mulut yang bisa dipakai sendiri di rumah. Beberapa penelitian telah membuktikan kemanjuran obat-obatan itu untuk mengontrol perkembangann biofilm dalam mulut manusia sekalipun disertai sedikit efek samping, misalnya, potensi menimbulkan noda pada gigi.

 


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in