Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Kontroversi "abadi" penggunaan amalgam

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Amalgam dipakai untuk menambal gigi bila pasien menginginkan harga tambalan yang murah dan awet. Tapi, tahukah Anda, kontroversi penggunaan amalgam telah berlangsung hampir 2 abad? 

Yuk kita simak kontroversi amalgam.

1819
Amalgam diciptakan oleh Bell, seorang pakar kimia dari Inggris. Amalgam dibuat dari perak dan air raksa. Kandungan air raksa dalam amalgam menimbulkan kontroversi.

1826
Amalgam pertama kali digunakan di Inggris dan Prancis.

1830
Tambalan Amalgam masuk AS dan mulai dipakai di AS.

1840
Kedokteran gigi menolak penggunaan amalgam karena mengandung air raksa. 
American Society of Dental Surgeons dibentuk. Anggotanya dilarang menggunakan amalgam secara tertulis. Dokter gigi yang melanggar dikenai sanksi.

1859
American Dental Association dibentuk. ADA mendukung penggunaan amalgam. 

1926
Ahli kimia Jerman, Dr. Alfred Stock, melakukan riset terhadap tambalan amalgam. Hasilnya, penguapan air raksa dalam mulut bersumber dari tambalan amalgam.

1957
Penelitian Dr. Karl 0. Frykholm di Swedia menyimpulkan bahwa air raksa tak lagi dilepaskan setelah tambalan amalgam tertutupi saliva.

1976
FDA menerima tambalan amalgam dan mengakui amalgam secara umum aman bagi manusia.

1979
Riset menunjukkan uap air raksa muncul bila tambalan amalgam kena panas, sikat gigi, dan bila dipakai mengunyah.

1984
Otopsi pada manusia menunjukkan air raksa pada jaringan otak dan ginjal berkaitan dengan keberadaan amalgam dalam mulut. Riset oleh University of Calgary School of Medicine menunjukkan air raksa dari amalgam ditemukan dalam darah dan jaringan ibu hamil dan bayi dalam rahimnya.

1991
Banyak dokter gigi Swedia secara sukarela tidak menggunakan amalgam pada ibu hamil. Pada tahun ini juga muncul upaya untuk mewajibkan dokter gigi menjelaskan tentang kandungan amalgam dan informed consent penggunaan amalgam.

FDA meninjau ulang amalgam dan menyatakan bukti belum cukup untuk melarang penggunaan amalgam. FDA menyarankan riset lebih lanjut untuk menemukan bukti. National Institute of Health Technology Assessment Panel on Dental Materials menyatakan amalgam aman.

Peneliti Universitas Georgia menemukan bahwa air raksa dari tambalan amalgam  mengurangi efektivitas antibiotika.

WHO menyatakan paparan air raksa dari amalgam lebih tinggi daripada paparan dari ikan, air, dan udara.

1992
Senat negara bagian California meloloskan undang-undang mengenai informed consent berkenaan penggunaan amalgam dalam kedokteran gigi.

Kontroversi tidak membuat kami melarang penggunaan amalgam. Hanya saja kami menganjurkan untuk memilih tambalan gigi yang lebih baik daripada amalgam. Jika ada yang lebih baik, kenapa tidak ambil yang lebih baik kan?


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in