Intro

Penyakit periodontal berasal dari serangan bakteri Gram-negatif anaerobik. Penyakit tersebut menimbulkan radang gusi, kerusakan pada ligamen periodontal, kerusakan pada jaringan yang berada di daerah sekitar ligamen periodontal, dan kerusakan tulang alveolar.

Penemuan yang masih relatif baru menunjukkan bahwa inflamasi periodontal sangat berkaitan dengan penyakit sistemik melalui penyebaran faktor-faktor inflamasi. Penyakit sistemik yang terkait meliputi penyakit kardiovaskular (penyakit jantung), rheumatoid arthritis, diabetes, dan persalinan prematur. Berkenaan dengan hubungan kausal antara penyakit periodontal dan penyakit sistemik, banyak penelitian terbaru telah menyelidiki bakteri dan sitokin inflamasi sebagai faktor risiko Mutual.

Penyakit periodontal menggunakan mekanisme biologis umum untuk memengaruhi penyakit sistemik. Mekanisme tersebut meliputi masuknya bakteri ke dalam pembuluh darah melalui kantung periodontal.

Bakteri yang bisa meningkatkan dan memperburuk penyakit kardiovaskular melalui penyakit periodontal meliputi bakteri Gram-negatif anaerobik Porphyromonas gingivalis. Bersam dengan Prevotella intermedia, bakteri tersebut ditemukan dalam plak aterosklerotik yang memicu atherosklerosis. Hal ini menyarankan bahwa patogen periodontal berkaitan dengan pembentukan plak aterosklerotik setelah mencapai jantung melalui pembuluh darah.

Penelitian menunjukkan bahwa sitokin dan prostaglanding mengalami peningkatan pada pasien penderita penyakit periodontal. Apabila kondisi ini terjadi sebelum persalinan, maka kondisi tersebut bisa jadi lantaran untuk terjadinya kontraksi uterin dini dan pematangan serviks sehingga terjadilah kelahiran prematur.

Penyakit periodontal berkaitan dengan penyakit kardiovaskular, bayi lahir dengan berat badan rendah, dan penyakit-penyakit sistemik lain. Meskipun begitu, hanya ada sedikit penelitian yang secara khusus menyelidiki sedikit-banyaknya dampak penyakit periodontal pada penyakit sistemik atau yang meneliti relevansi tingkat keparahan penyakit periodontal.

Penelitian-penelitian yang sebelumnya telah mengukur area inflamasi yang dipengaruhi oleh periodontitis dalam rangka untuk mengerti dampak penyakit periodontal pada penyakit sistemik, tapi metode pengukuran dan hasil penelitian tersebut tidak akurat dan berbeda-beda bergantung pada ketrampilan praktisi.

Penyakit periodontal yang luas menyebar akan meningkatkan reaksi yang dimediasi darah terhadap bakteri, gejala-gejala penyakit sistemik, dan reaktivitas silang.

Oleh karena itu, mengevaluasi penyakit periodontal sebagai faktor risiko untuk penyakit sistemik memerlukan pengukuran daerah terdampak jaringan periodontal guna mengkuantifikasi beban inflamasi.

Area permukaan periodontal yang mengalami inflamasi mencerminkan area permukaan epitelium kantung yang mengalami pendarahan. Karena itu, prakara itu bisa dipakai untuk mengkuantifikasi beban inflamasi penyakit periodontal. [Berlanjut]