Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Kuantifikasi beban inflamasi area permukaan akar (8)

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

[Lanjutan] Perangkat lunak Mimics mengkonversi data citra 2 dimensi yang ditumpuk setelah segmentasi citra menjadi model 3 dimensi. Model-model 3 dimensi yang diperoleh dari data CBCT bisa diukur secara akurat. Karena non-invasif, data tersebut berguna dalam lingkup klinik dan untuk perencanaan perawatan yang sukses.

Penelitian Park et al (2017) menunjukkan bahwa area permukaan akar bisa diukur dengan nyaman memakai model 3 dimensi gigi dengan CBCT dan perangkat lunak Mimics. CEJ yang membagi mahkota dan akar adalah garis pembagi yang perlu ditentukan ketika mengukur area permukaan akar alih-alih keseluruhan gigi.

Penting diketahui, garis kontur yang dipilih harus presisi dengan CEHJ. Area permukaan model rekonstruksi 3 dimensi, yaitu nilai area permukaan akar, dipengaruhi oleh garis kontur. Penelitian-penelitian sebelumnya juga ada yang telah memakai data CBCT untuk membuat model-model 3 dimensi. Tapi, mereka memakai CBCT dengan resolusi rendah sehingga sulit untuk menyesuaikan seting garis kontur.

Suatu penelitian mengukur area permukaan akar dengan mengorientasikan CEJ secara horizontal dan menempatkan bidang potong di bawah dan sejajar dengan CEJ. Namun, metode ini tidak memperhitungkan bentuk CEJ yang melengkung, dan karenanya tidak dapat mengukur RSA secara akurat. Pengukuran permukaan permukaan yang lebih akurat dapat dilakukan dengan tepat menentukan garis kontur yang memisahkan mahkota dan akar berdasarkan CEJ sebagai batas, dan menurunkan garis kontur sambil mempertahankan kelengkungan CEJ.

Pengukuran dapat berbeda-beda tergantung pada faktor seperti setting CEJ menurut pengguna, kesalahan yang terjadi selama konversi ke model 3D, nilai penghalusan, dan yang lebih penting, resolusi CBCT. Meskipun begitu, dapat disimpulkan bahwa Mimik masih merupakan piranti terbaik untuk mengukur area permukaan akar.

Pengukuran yang akurat memerlukan model 3D dengan resolusi yang tinggi. Model semacam ini diproduksi dengan menggunakan data pindaian dengan interval kecil. Teknologi Micro-CT memenuhi ketentuan ini dan banyak digunakan untuk berbagai macem pengukuran, sedangkan resolusi CBCT lebih rendah. Selama proses konversi menjadi model 3D, ukuran model meningkat sedikit karena ukuran voxel. Meskipun begitu, ada kelemahan Micro-CT yang tidak memungkinkan teknologi ini dipakai dalam lingkup klinis, seperti yang dibahas dalam lanjutan posting ini. [Bersambung]


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in