Manifestasi klinis stomatitis alergi
Sebagaimana halnya dengan reaksi alergi yang lain, alergi kontak bisa dikarnakan oleh berbagai macam zat, termasuk gigi palsu yang mengandung krom dan kobalt, gigi emas, gigi palsu dengan lapisan bahan lunak, permen karet, tambalan gigi berbahan amalgam, gigi palsu akrilik, jembatan cekat temporer, pasta gigi, benzocaine, dan bahan cetak gigi.
Alergi kontak dengan amalgam gigi biasanya dikarnakan oleh air raksa yang dilepaskan selama proses pemadatan. Dalam sebagian besar kasus, amalgam yang dipadatkan tidak akan menyebabkan reaksi alergi bahkan pada pasien yang diketahui sensitif terhadap air raksa.
Ada sedikit kasus yang menunjukkan pasien alergi terhadap kandungan air raksa dalam amalgam. Contohnya, penelitian Jolly melaporkan kasus seorang pasien yang punya sejarah 15 tahun mengalami ulkus oral. Peneliti mendiagnosis prakara itu sebagai alergi, ia lalu melepas tambalan berbahan amalgam dan menggantinya dengan tambalan berbahan lain. Dampaknya, pasien sembuh dari alerginya. Patch test pasien tersebut positif. Kasus ini jarang terjadi karena memang tidak banyak orang yang alergi dengan bahan baku amalgam.
Alergi kontak yang timbul dari kontak dengan pasta gigi juga jarang terjadi tapi pernah terjadi. Alergi terhadap pasta gigi dilaporkan terjadi karena pasien alergi dengan minyak kayu manis dan ada pula yang alergi dengan formalin. Fitur klinis alergi tersebut meliputi:
- bibir bengkak
- bibir pecah-pecah
- bibir retak
- deskuamasi dan edema peri-oral
- gusi bengkak
- ulkus oral
Setelah pasien mengganti pasta gigi dengan pasta gigi yang tidak mengandung kedua zat itu, alerginya sembuh dalam waktu 1 minggu.
Alergi terhadap akrilik jarang terjadi. Apabila terjadi, alergi dikarenakan reaksi tubuh pasien terhadap monomer bebas. Laporan tentang alergi terhadap dasar gigi palsu dicirikan dengan inflamasi dan angular cheilitis. Beberapa laporan itu kurang terdokumentasi dengan baik dan punya kemungkinan itu sakit mulut itu sekunder terhadap kandidiasis atropi kronis alih-alih alergi. Bradford melaporkan kasus yang dikonfirmasi dengan patch test.
Tampilan klinis alergi kontak sulit dibedakan dari trauma. Ciri alergi kontak meliputi hal-hal berikut ini pada lokasi kontak:
- eritema
- edema
- ulkus (kasus yang parah)
- gatal-gatal
- rasa seperti terbakar (panas)
- gingivitis sel plasma dengan ciri erimatosa dan edema pada gusi, serta kadang disertai pula dengan cheilitis dan glossitis.
- Histopatologi menunjukkan lembaran sel plasma yang menggantikan jaringan ikat normal.
Beberapa kasus berkaitan dengan alergen yang ada pada pasta gigi, permen karet, atau permen. Kasus-kasus lain belum diketahui penyebabnya sekalipun telah dilakukan tes alergi.
Penyakit stomatitis alergi ini perlu dibedakan dari penyakit sel plasma neoplastis, seperti plasmasitoma atau multiple myeloma.