Materi bone graft
Di bidang kedokteran gigi implan, materi bone graft merujuk pada materi yang ditanam dalam mulut pasien untuk meningkatkan pembentukan tulang baru melalui proses osteogenik, osteoinduktif, atau osteokonduktif. Osteogenik berarti materi bone graft mengandung sel-sel osteoprogenitor yang hidup dan yang mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas sehingga menghasilkan tulang baru. Osteoinduktif berarti proses biomateri di mana induksi sel-sel yang belum berdiferensiasi agar berdiferensiasi. Osteokonduktif berarti proses pertumbuhan tulang pada permukaan dan ke dalam struktur benda. Osteokonduksi juga merujuk pada benda di mana proses osteokonduksi berlangsung.
Ada empat tipe bone graft yang umum digunakan, yaitu:
- Autogenous bone graft (Autograft)
- Allogenic bone graft (Allograft)
- Xenogenic bone graft (Xenograft)
- Alloplastic bone graft (Alloplast)
1. Autogenous bone graft
Autogenous bone graft atau bone graft autogen adalah materi yang jadi standar emas dalam perawatan bone graft. Materi ini punya watak osteogenik, osteoinduktif, dan osteokonduktif. Kehadiran BMP (Bone Morphogenetic Protein) menyebabkan autograft punya watak osteoinduksi. Kelebihan macem bone graft ini adalah:
- mempertahankan struktur tulang, termasuk mineral, kolagen, osteoblas, dan BMP.
- menghindari reaksi imonologi/ penolakan tubuh
- tidak punya kemungkinan antigenisitas karena berasal dari tubuh pasien itu sendiri.
2. Allogenic bone graft
Allogenic bone graft atau bone graft alogen atau allograft adalah jaringan tulang non-vital yang diambil dari seorang individu dan ditransferkan ke individu lain dari satu spesies yang sama. Ini opsi kedua bagi dokter implant apabila tidak tersedia autograft. Alograft yang umum dipakai adalah DFDBA (demineralized freezed dried bone grafts, bone graft demineral kering beku). DFDBA menginduksi dan mendorong pembentukan tulang karena mengandung BMP lengkap, yaitu dari BMP 1 sampai BMP 13. Oleh sebab itu, DFDBA dinilai bersifat osteoinduktif dan osteokonduktif. Inilah kelebihan alograft.
Kekurangan alograft adalah perlu teknik-teknik pemrosesan yang membutuhkan biaya cukup mahal. Teknik-teknik tersebut meliputi pengeringan beku, iradiasi/ penyinaran, atau lyofilisasi untuk menghapus sebagian besar faktor-faktor imunogenik yang menyebabkan reaksi imunogenik. Pemrosesan itu menganggu integritas graft, baik integritas biologis maupun integritas mekanis.
3. Xenogenic bone graft
Xenogenic bone graft atau bone graft xenogen atau xenograft adalah jaringan tulang kanselosa rangka yang telah dihilangkan kandungan proteinnya. Jaringan tulang ini diambil dari suatu spesies dan ditanamkan pada spesies yang lain. Kandungan bahan organik pada xenograft dihilangkan sama sekali untuk mencegah reaksi imunologi dan transmisi patogen. Bahan anorganik yang tersisa dari proses itu digunakan sebagai matrik struktural natural untuk pembentukan tulang baru dan sebagai sumber kalsium untuk pembentukan tulang baru. Xenograft digunakan bersama faktor pertumbuhan, hidroksi apatit, dan alograft untuk meniru tulang autogen guna menurunkan risiko penolakan.
4. Alloplastic bone graft
Alloplastic bone graft atau bone graft umumnya berbahan logam, keramik, dan komposit. Alloplast adalah materi sintetis yang dikembangkan untuk mengganti tulang manusia. Materi ini bersifat osteokonduktif.
- doctor✚dentist
- Klinik Gigi & Implan Gigi Jakarta
- Layanan umum: (+62)21 2253 9385 (Pos Pengumben)Layanan umum: +622153654792 (Palmerah)
- Jl. Pos Pengumben No. 40c Jakarta Barat, Jakarta 11560 Indonesia
Jl. Palmerah Barat No. 108 Jakarta Barat, Jakarta 11480 Indonesia
Referensi
Girish Nazirkar, Shailendra Singh, Vinaykumar Dole, dan Akhilesh Nikam. Effortless Effort in Bone Regeneration: A Review. J Int Oral Health. 2014 Jun; 6(3): 120–124. Published online 2014 Jun 26. PMCID: PMC4109243