Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Mengatasi 9 masalah gigi yang paling umum

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Masalah gigi menyerang umat manusia ketika manusia berpindah dari budaya berburu ke budaya bercocok tanam. Penyebabnya, budaya bercocok tanam menyebabkan manusia berubah pola makan jadi pemakan karbohidrat dalam jumlah besar. Karbohidrat menghasilkan gula yang disukai oleh bakteri. Akibatnya, mulut manusia jadi rumah bakteri yang menimbulkan perkara bagi gigi.

Fosil manusia purba dari era berburu dan mengumpulkan makanan terbukti menunjukkan gigi yang lebih bagus daripada gigi manusia modern yang banyak makan karbohidrat.

Sekurang-kurangnya ada 9 perkara gigi yang paling umum diderita oleh manusia abad 21 M saat ini.

  1. Gigi berlubang
    Gigi berlubang adalah perkara gigi yang paling banyak diderita manusia. Tak seorangpun senang dengan kondisi ini karena ngilu dan nyeri sekali. Proses gigi berlubang itu cukup lama. Tidak ada gigi yang tiba-tiba berlubang. Ini berarti, proses pelubangan gigi sebetulnya bisa dihentikan di tengah jalan. Caranya,
    1. Jaga kebersihan mulut (menggosok gigi 2 kali sehari dan tiap kali sehabis makan)
    2. Jaga pH mulut di atas 5,5
    3. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluorida
    4. Beri waktu gigi Anda menjalankan mekanisme remineralisasi tanpa gangguan. Mekanisme ini bisa menghentikan pembusukan gigi.
  2. Plak gigi dan karang gigi
    Karang gigi berasal dari plak gigi. Mencegah karang gigi dilakukan dengan menghapus plak gigi sampai bersih. Penghapusan plak gigi dapat dilakukan dengan menyikat gigi dua kali sehari dan setiap kali habis makan, flossing gigi, menggunakan obat kumur, dan ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali untuk membersihkan plak dan karang gigi yang tersisa dari tindakan pembersihan pribadi.
  3. Penyakit periodontal/ gusi
    Penyakit gusi punya beberapa gejala yang bisa dikenali, seperti gusi berdarah, mulut bau tidak enak, dan gigi goyang/ copot. Penyakit ini perlu dikenali sedini mungkin agar risiko gigi copot dan penciutan tulang rahang bisa dihindari.
  4. Mulut bau tidak enak (halitosis)
    Masalah gigi dan gusi bisa menyebabkan mulut berbau tidak enak. Contoh: penyakit gusi, mulut kering, bakteri di lidah, bakteri di gigi, kanker mulut, dsb. Untuk pastinya, silakan hubungi kami pada nomor telepon di bawah. 
  5. Infeksi akar gigi
    Infeksi akar gigi bisa terjadi bila ada partikel yang bisa masuk ke dalam gigi. Ini bisa terjadi melalui gigi berlubang atau gigi dengan enamel yang tipis. Pencegahan infeksi akar gigi bisa dilakukan dengan menambal gigi berlubang. Enamel yang tipis bisa diberi crown guna mencegah partikel meresap masuk melalui pori-pori enamel tipis itu.
  6. Erosi enamel
    Enamel gigi merupakan bagian gigi yang paling keras, bahkan lebih keras daripada tulang manusia. Tapi, enamel punya kelemahan. Kelemahan enamel adalah asam. Enamel dapat dikikis asam sedikit demi sedikit. Akibatnya, gigi sensitif dan gigi berlubang. Erosi enamel bisa dicegah dengan menghindari atau mengurangi makan makanan dan minuman asam. Intinya, jaga agar pH mulut di atas 5,5.
  7. Mulut kering (xerostomia)
    Mulut kering jadi tempat bakteri tumbuh dengan subur. Makanya, dampak dari mulut kering adalah penyakit yang berkaitan dengan bakteri, seperti pembusukan gigi dan mulut bau tidak enak. Penyebab utama dari mulut kering adalah gangguan pada kelenjar air liur. 

 


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in