Mengatasi kecemasan gigi (dental anxiety)
author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID
Kecemasan gigi (dental anxiety) berbeda dari fobia gigi (dental phobia). Fobia gigi lebih ekstrim daripada kecemasan gigi. Pada fobia gigi, orang lebih memilih menahan sakit gigi sesakit apapun itu daripada pergi ke dokter gigi. Bahkan berpikir tentang dokter gigi saja sudah jadi teror mental baginya. Kecemasan gigi tidak sampai separah itu. Pasien yang menderita kecemasan gigi masih lebih mudah dibujuk untuk menjalani perawatan gigi. Pasien hanya sampai tahap merasa tidak tenang, tidak nyaman, was-was, dan gelisah/ cemas dengan bayangan dalam pikirannya, tapi tidak sampai taraf fobia.
Penyebab
- Rasa sakit dari pengalaman perawatan sebelumnya
Jika pasien sebelumnya pernah dirawat dokter gigi dan merasakan rasa sakit yang hebat. maka pasien akan mengembangkan kecemasan kala akan ke dokter gigi. Dia terbayang-bayang akan mengalami lagi rasa sakit yang sama hebatnya. Ini membuatnya jadi merasa cemas. - Tidak bisa menebak apa yang akan terjadi pada dirinya
Saat pasien sudah berada di kursi gigi, pasien bisa merasa tak berdaya dan tak bisa mengontrol serta tidak bisa menebak apa yang akan dia alami. Karena tidak bisa menebak, pikirannya dipenuhi bayangan kecemasan kalau-kalau prakara buruk akan terjadi pada dirinya. Memberitahu secara rinci apa yang akan dialami pasien bisa membuat pasien bisa menebak apa yang akan terjadi sehingga bisa menurunkan kecemasan karena faktor ini. - Malu dan kurang percaya diri
Apabila pasien merasa minder dengan mulutnya, maka pasien juga akan merasa malu bila mulutnya dilihat orang lain, termasuk dilihat dokter gigi. Apalagi dokter memeriksanya dari dekat dan bukan orang yang akrab dikenalnya. Rasa malu dan kurang percaya diri ini bisa menimbulkan kecemasan yang membuatnya tidak tenang kala berada di klinik gigi.
Cara meringankan kecemasan gigi
- Beritahu dokter gigi Anda
Beritahu dokter gigi Anda bahwa Anda merasa cemas dan tidak merasa tenang. Dokter gigi yang berpengalaman biasanya cukup terlatih untuk mengantisipasi prakara ini. - Mengatur napas
Rasa cemas membuat napas Anda jadi tidak teratur dan jadi lebih cepat. Hal itu kemudian makin memperparah kecemasan. Duduklah dengan badan tegak dan rileks. Kendurkan semua otot. Atur napas Anda agar berirama, dalam, dan tenang. Hirup napas 5 hitungan, tahan napas 2 hitungan, dan hembuskan napas 5 hitungan. Bernapas dalam dan hayati napas yang Anda hirup. Pusatkan pikiran Anda pada napas sampai napas Anda benar-benar teratur dan meredakan degub jantung Anda. Efek dari mengatur napas adalah tubuh jadi lebih rileks, jantung jadi lebih tenang, dan pikiran juga jadi lebh tenang. - Pengalih perhatian
Kecemasan akan semakin menjadi-jadi bila Anda fokus pada kecemasan itu. Alihkan perhatian Anda pada hal lain. Di ruang tunggu biasanya ada televisi atau musik lembut. Alihkan perhatian Anda pada acara televisi atau musik itu. Jika Anda tidak suka, bawa sendiri musik, buku cerita, atau sesuatu yang lain yang bisa membuat perhatian Anda teralih dari pikiran yang bukan-bukan. - Minta bius lokal
Penyebab rasa cemas itu antara lain rasa sakit yang timbul dari perawatan gigi. Anda bisa minta dokter gigi untuk menggunakan bius lokal agar Anda tidak merasakan sakit selama perawatan. Ini juga berguna agar Anda tidak lagi merasa cemas bila akan datang lagi ke klinik.