Mengganti geraham bawah dengan implant gigi
Masazumi Yoshitani, Yoshiyuki Takayama, dan Atsuro Yokoyama meneliti tentang nilai penting mengganti gigi geraham rahang bawah yang sudah hilang dengan implant gigi. Penelitian yang dilakukan adalah studi teoritis dengan analisis elemen terbatas non-linier. Hasil penelitian mereka diterbitkan dalam International Journal of Implant Dentistry tanggal 27 Februari 2018.
Penelitian tersebut dilatarbelakangi oleh fenomena dimana implant gigi sering diterapkan ke daerah yang mengalami kerusakan unilateral di rahang bawah. Pemasangan implant gigi di daerah geraham rahang bahwa bisa sulit karena struktur anatomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi distribusi daya oklusal di lengkung dental pendek rahang bawah yang berisi implant gigi.
Untuk melakukan penelitian itu, Yoshitani et al membangun model tiga dimensi untuk rahang bawah yang punya keterbatasan elemen dan keberagaman jumlah gigi dan implant.
- Model Im6 berisi satu implant gigi dan dan Im67 berisi dua implant gigi di daerah geraham kiri yang mengalami kerusakan.
- Model Im456 berisi 3 implant gigi dan Im4567 berisi empat implant gigi di daerah premolar (geraham kecil) dan molar (geraham).
- Model MT67 tidak berisi implan di daerah geraham yang mengalami kerusakan.
- Model MT7 mewakili geligi sejati tanpa geraham kedua kiri dan bertindak sebagai kontrol.
Modifikasi kondisi kontak oklusal dengan mengasumsikan posisi interkuspa dilakukan sebelum analisis di bawah beban 400 N. Karena itu, kondisi beban sebagai daya total pada permukaan oklusal adalah 400 N. Analisis elemen terbatas kemudian dilakukan di bawah kondisi beban 100 N, 200 N, dan 800 N. Distribusi daya-daya reaksi pada permukaan oklusal dan kondilus rahang bawah lalu diteliti.
Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa distribusi daya pada model Im67 dan Im 4567 tampak simetris di bawah semua kondisi beban. Distribusi daya oklusal pada model Im6 dan Im456 serupa dengan distribusi daya oklusal pada model MT7. Namun, daya oklusal pada premolar kedua pada sisi yang rusak di kedua model terbukti lebih besar di bawah beban 100 N dan 200 N. Sebaliknya, daya oklusal pada geraham pertama jauh lebih besar daripada yang di model MT7 di bawah beban 800 N.
Dalam batasan-batasan penelitian teoretis ini, kami menunjukkan bahwa restorasi dengan jumlah implant gigi yang sama seperti gigi yang hilang menunjukkan distribusi daya oklusal yang hampir simetris, dan prakara itu akan menghasilkan beban yang secara biomekanis lebih sedikit untuk kerusakan unilateral di rahang bawah. Tapi, jika restorasi geraham kedua yang sudah ompong tidak mungkin dilakukan atau sulit dilakkan, maka lengung dental pendek dengan implant gigi juga bisa diterima kecuali untuk pasien penderita kerot yang parah.