Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Menyingkap biofilm gigi (2)

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

[Lanjutan] Pembentukan biofilm mikroba melibatkan proses dengan banyak tahap. Melalui tahap-tahap tersebut, bakteri dan fungsi melekat ke permukaan gigi.

Daya-daya yang lemah beroperasi pada tahap permulaan. Karena itu, tahap ini juga dikenal dengan nama tahap perlekatan reversibel permulaan. Tahap reversibel berarti  tahap yang masih bisa dimundurkan atau dibalikkan ke keadaan sebelumnya.

Tahap selanjutnya, matriks ekstra seluler diproduksi. Matriks ekstra seluler mengandung polisakarida, protein, dan DNA yang menghasilkan perlekatan yang lebih kuat. Tahap ini dikenal dengan nama tahap perlekatan ireversibel. Tahap ireversibel berarti tahap ini sudah tidak bisa dibalikkan/ dimundurkan ke tahap sebelumnya. Pada umumnya, setelah perlekatan terjadi, pertumbuhan biofilm mengikuti dua fase atau perilaku lain yang khas, yaitu penyebaran dan pembubaran mikroorganisme .

Pada dasarnya, proses perlekatan bakteri ke permukaan gigi melibatkan kesetimbangan daya-daya elektrostatik. Mikroba dan permukaan gigi bermuatan negatif. Karena keduanya selalu dilumuri sistem saliva yang kaya akan kalsium dan kontra-ion lain, maka permukaan-permukaan bermuatan negatif ini menarik dan memobilisasi kation. Sebagai dampaknya, terbentuklah lapisan bermuatan ganda (lapisan  elektrik ganda) dan tumpang-tindih ini menimbulkan daya elektrostatik repulsif.

Secara simultan, seiring bakteri mendekat ke permukaan gigi, mereka juga mengalami daya repulsif (daya van der Waals). Kombinasi daya repulsif dan daya tarik  dikenal sebagai teori DLVO. Kombinasi kedua daya memodulasi perlekatan mikroorganisme ke permukaan gigi. Hal ini juga berlaku bagi bahan restorasi dental juga. Kita perlu mempertimbangkan fakta bahwa permukaan berpori atau permukaan yang tidak beraturan mempermudah perlekatan bakteri.

Bakteri yang pertama melekat ke pelikel perolehan (lapisan glikoprotein) pada permukaan gigi disebut spesies pioner. Spesies pioner biasanya meliputi bakteri Streptococcus oralis, Streptococcus mitis, dan Streptococcus sanguis.

Mengejutkannya, S. mutans bukan pengkoloni yang pertama meskipun bakteri ini sangat kariogenik. Faktanya, S. mutans adalah bakteri yang paling banyak diteliti dalam mikrobiologi oral. Kita harus mempertimbangkan biofilm multispesies beroperasi dalam lingkungan klinis.

Menurut sejarah, dalam kedokteran gigi, pemeriksaan biofilm oral dewasa dimulai ketika mikroskop elektron jadi tersedia untuk para pakar mikrobioloti. Di kemudian hari, alat-alat biologi molekuler jadi populer sehingga wawasan baru tentang bagaimana mikroba melekat dan berkembang pada permukaan gigi kemudian bisa dikonfirmasi.

Mikroba menempel pada permukaan yang memberi mereka banyak keuntungan, seperti:

  1. Pemilihan lokasi.
    Bakteri memilih untuk tinggal di lingkungan yang menguntungkan bagi mereka.
  2. Faktor makanan
    Tempat di mana mereka tinggal punya cukup substrat atau dapat berperan dalam membaurkan beberapa nutrisi
  3. Spesies yang berbeda sering bekerja sama dalam suatu konsorsium dan konsorsium ini memberi dukungan dan perlindungan fisik.

[Bersambung]


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in