Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Merawat dentinogenesis imperfecta

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Kita telah membahas secara umum mengenai dentinogenesis imperfekta. Kali ini, kita membahas tentang bagaimana merawat dentinogenesis imperfecta.

Tujuan perawatan

Tujuan perawatan dini pada dentisi primer meliputi hal-hal berikut ini:

  1. Merawat kesarasan gigi dan mempertahankan vitalitas, bentuk dan ukuran dentisi.
  2. Membuat tampilan gigi pasien jadi lebih bagus untuk mencegah perkara psikologis yang ditimbulkan dari tampilan gigi abnormal.
  3. Memberi fungsi pada gigi pasien.
  4. Mencegah gigi pasien makin pendek.
  5. Mempertahankan panjang lengkung gigi.
  6. Mengupayakan agar pasien terhindar dari gangguan erupsi gigi permanen lainnya.
  7. Memastikan agar terjadi pertumbuhan normal tulang fasial dan sendi temporomandibula (TMJ).
  8. Memberi laporan kepada pasien dan keluarganya berhubungan dengan perawatan dan kondisi pasien.

Pendekatan perawatan

Pendekatan perawatan untuk tata laksana dentinogenesis imperfecta berbeda-beda bergantung pada tingkat keparahan ekspresi klinis. Misalnya, restorasi intrakorona dan veneer digunakan untuk perawatan bagi dentinogenesis imperfecta ringan. Metode ini tidak akan bertahan lama pada kasus-kasus dentinogenesis imperfecta yang parah.

Karies bukan perkara utama pada sebagian besar kasus. Meskipun begitu, instruksi kebersihan mulut perlu diikuti secara ketat. Pencegahan karies sangat penting agar tidak menambah perkara pada perkara yang ada.

Seringkali dokter juga perlu memastikan kembali dimensi vertikal oklusi agar dapat merestorasi oklusi pada dentisi campuran dan dentisi permanen. Restorasi prostetik bisa menguntungkan bila dikombinasikan dengan perawatan ortodontik. Disarankan pula agar dokter mengevaluasi oklusi sebelum memulai perawatan pada pasien dentinogenesis imperfecta.

Ada banyak modalitas perawatan yang bisa disarankan untuk menangani kelainan dentinogenesis imperfecta seperti berikut ini.

  1. overdenture
  2. mahkota stainless steel
  3. jaket mahkota
  4. bidal cor emas yang ditahan dengan pin. Bidal tersebut dipasang di bawah mahkota resin akrilik
  5. mahkota stainless steel dengan permukaan akrilik
  6. alat sederhana lepasan yang dipasang pada mulut pasien.
  7. Kombinasi dentur parsial dan mahkota prostetik pada gigi anterior

Di samping itu, teknik IRC (Indirect Resin Crown) untuk merestorasi gigi seri rahang atas juga telah dipakai untuk merawat pasien penderita enamel hipoplasia yang parah.

Teknik ini menawarkan restorasi yang estetis dan awet dengan harga yang relatif terjangkau umumnya rakyat Indonesia.

Dalam kasus-kasus dentinogenesis yang kurang parah, pemutihan gigi menggunakan karbamid peroksida berhasil dipakai untuk merawata perubahan warna gigi yang dikarnakan oleh kelainan ini.


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in