Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Merawat gigi berlubang tanpa bor dan penambalan, mungkinkah?

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Tergantung beberapa faktor berikut ini:

  1. Seberapa parah lubang dan pembusukan gigi Anda? 
    Kalau masih kecil dan dangkal, masih mungkin. Kalau sudah besar dan dalam, perlu bor dan penambalan. 
  2. Apakah proses remineralisasi gigi berlangsur lancar dalam mulut Anda?
    Mekanisme yang sanggup menghentikan proses pembusukan dan pelubangan gigi adalah mekanisme remineralisasi gigi. Kalau remineralisasi gigi lancar tanpa gangguan, lubang yang masih dangkal dan kecil bisa pulih lagi seperti semula.
  3. Berapa tingkat keasaman mulut Anda?
    Sekuat-kuatnya gigi manusia pasti kalah dengan asam. Agar proses pembusukan terhenti, pastikan tingkat pH mulut Anda di atas 5,5. Amannya 6. Ada banyak cara untuk menetralisir asam. Misalnya, berkumur dengan air garam hangat.
  4. Apakah kondisi tubuh Anda benar-benar prima selama proses remineralisasi?
    Proses remineralisasi bisa berjalan baik jika kelenjar yang memproduksi air liur bekerja normal dan tubuh Anda benar-benar prima. Tubuh yang prima bisa menghasilkan ion-ion yang cukup untuk proses remineralisasi gigi.
  5. Apakah Anda memberi waktu agar proses remineralisasi berlangsung tanpa gangguan?
    Proses remineralisasi perlu waktu. Ini bukan proses yang berlangsung singkat. Jika proses remineralisasi tersebut menerima gangguan, maka proses akan gagal. 
  6. Apakah Anda rutin menjaga kebersihan mulut?
    Pelaku pembusukan dan pelubangan gigi adalah bakteri. Bakteri tumbuh subur pada mulut yang kurang dijaga kebersihannya, misalnya, jarang sikat gigi.
  7. Apakah mineral yang diperlukan untuk proses remineralisasi cukup tersedia dalam mulut Anda?
    Proses remineralisasi perlu mineral kalsium, fosfat, dan fluorida. Mulut yang kekurangan materi ini mengalami ganggguan proses mineralisasi. Anda bisa memasok materi yang diperlukan melalui pasta gigi yang mengandung ketiganya.

Lubang gigi yang masih dangkal baru sampai lapisan enamel, belum tembus ke bagian dalam gigi, masih mungkin untuk pulih. Lapisan enamel bagaikan helm bagi gigi. Selama lapisan enamel masih ada, bakteri-bakteri pembusuk belum bisa membusukkan bagian tengah gigi yang rapuh dan empuk. Bakteri harus menembus "helm" ini dulu. Lapisan enamel sangat keras. Bakteri perlu waktu cukup lama untuk bisa melubangi gigi. 

Ciri lapisan enamel yang sedang dalam proses dilubangi oleh bakteri adalah berwarna putih, bukan berarna hitam. Lapisan itu juga terlihat lebih cekung dibandingkan sekitarnya. Ini tanda gigi berlubang tahap dini. Mekanisme remineralisasi gigi bisa menangani lubang ini. Dengan proses remineralisasi gigi, proses pelubangan dan pembusukan gigi akan terhenti dan gigi tidak akan jadi berlubang. Bukan hanya itu, bekas cekungan bahkan bisa kembali normal seperti semula, tidak lagi cekung. Proyek bakteri untuk melubangi gigi telah gagal. Perawatan dimaksudkan untuk memperkuat mekanisme remineralisasi tersebut.

Cara untuk merawat lubang gigi tahap permulaan cukup sederhana, semua orang bisa asalkan perhatian dengan kesarasan giginya.

  1. Hindari makanan dan minuman asam sebelum lubang pulih.
    Lapisan enamel itu sangat keras, bahkan lebih keras daripada tulang. Anda bisa memecah tulang ayam dengan gigi. Kelemahan enamel adalah asam. Asam yang diproduksi oleh bakteri mengikis enamel sehingga membuatnya berlubang. Agar situasi tidak semakin parah, hindari dulu makanan dan minuman asam. Jika perlu minum vitamin C yang rasanya asam, beri banyak air agar keasamannya berkurang, lalu langsung telan. Jangan ditahan dalam mulut.
  2. Fluorida
    Fluorida tambahan dapat diperoleh dari pasta gigi yang mengandung fluorida. Zat ini berguna untuk proses remineralisasi gigi yang mengalami demineralisasi, melindungi gigi dari pembusukan, mencegah gigi copot pada usia dini, 
  3. Kontrol plak
    Plak menyebabkan demineralisasi. Plak yang menutup gigi menghalangi proses remineralisasi. Plak perlu dibersihkan agar proses demineralisasi berhenti dan proses remineralisasi dapat berlangsung dengan lancar.
  4. Makanan dan minuman
    Proses remineralisasi bisa dibantu dengan tidak mengkonsumsi makanan dan minuman asam terlalu sering. Bagus juga mengkonsumsi makanan dan minuman yang dapat menetralisir asam di mulut. Menetralisir asam dan mencegah asam masuk mulut diperlukan karena proses remineralisasi memerlukan pH di atas 5,5.
  5. Xylitol
    Xylitol menghambat produksi asam oleh bakteri mulut dan meningkatkan remineralisasi gigi dalam mulut. Xylitol telah diketahui menurunkan mutan strepococci dalam plak dan air liur. Dengan xylitol, daya rekat plak jadi menurun. Bukan hanya itu, mengunyah xylitol meningkatkan produksi air liur sehingga meningkatkan jumlah kalsium dalam air liur. Singkat kata, xylitol meningkatkan proses remineralisasi gigi dalam mulut.
  6. Waktu
    Proses remineralisasi memerlukan waktu. Jika tidak ada gangguan selama proses remineralisasi, maka proses ini berlangsung mulus. Pastikan ada cukup waktu yang tersedia di mana mulut bebas dari asam. Jika masih juga terasa asam meskipun telah menyikat gigi, Anda dapat berkumur air garam untuk menetralisir asam di mulut.
  7. Obat kumur
    Obat kumur berguna untuk mengurangi jumlah bakteri penyebab gigi berlubang. Dengan berkumur 30 detik, jumlah bakteri akan turun. Ingin obat pembunuh bakteri yang gratis, ada versi tradisionalnya, yaitu kumur-kumur minyak kelapa selama 20 menit lalu diikuti dengan berkumur air garam hangat selama 3 menit (minimal 30 detik). 

id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in