Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Merencanakan perawatan implant di daerah estetis (2)

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Lanjutan

Branemark et al. telah menguraikan tentang teknik-teknik bedah untuk menanam implant silindir yang bentuknya seperti akar gigi. Teknik Branemark telah terbukti selama puluhan tahun sebagai teknik yang dapat diprediksi untuk menanam gigi palsu ke dalam tulang rahang. Pada masa sekarang, dokter bisa meresepkan penanaman implan gigi dengan pengetahuan yang memadai dan dengan rasa percaya diri bahwa implant itu dapat diprediksi akan berpadu dengan tulang rahang. 

Kesuksesan integrasi implant dengan tulang belum cukup sebagai kriteria sukses. Sekalipun telah terpasang kokoh, implant bisa dianggap kurang sukses bila hasil pemasangannya tidak estetis. Misalnya, implant dengan posisi restoratif yang buruk menghasilkan restorasi yang tidak estetis sehingga kurang memuaskan dokter gigi itu sendiri maupun pasien. Hal semacam ini menyebabkan implant dianggap kurang sukses meskipun tidak gagal. Hal ini menunjukkan bahwa pemasangan implant di daerah estetis itu tidak mudah sekalipun bagi dokter gigi implant dengan "jam terbang" ratusan implan. Hal ini juga menunjukkan pentingnya ketepatan perencanaan perawatan implant secara rinci, teliti, dan hati-hati.

Untuk dapat menghasilkan estetika, dokter implant perlu mengerti kriteria subyektif dan kriteria obyektif yang berkaitan dengan estetika jaringan keras dan jaringan lunak. Estetika gigi dan gusi tidak berdiri sendiri-sendiri. Keduanya bersama-sama menghasilkan senyum dengan menggunakan keseimbangan dan keharmonisan. Dokter perlu sadar dan mengerti betul parameter-parameter yang berkaitan dengan gusi, seperti:

  1. morfologi
  2. bentuk
  3. dimensi
  4. karakteristik
  5. tekstur permukaan
  6. warna permukaan

Pembuat gigi tiruan seringkali bisa memproduksi restorasi yang warna yang pas dengan gigi di kanan-kirinya. Tapi, kalau jaringan di sekitarnya tidak direkonstruksi, maka hasil perawatan cenderung kurangn estetis. Tujuan purna dari perawatan adalah agar restorasi implan gigi harmonis dengan frame senyum, wajah, dan individu pasien secara keseluruhan.

Perencanaan perawatan perlu memperhitungkan defisiensi jaringan keras dan jaringan lunak, lalu mengkombinasikannya dengan perencanaan implant yang tepat. Dengan cara ini, hasil dari restorasi implant bisa jadi mirip dengan gigi-gigi di sekitarnya.

Membentuk sesuatu agar serupa dengan bentuk natural itu tantangan yang sangat besar dan bukan prakara yang mudah. Fisiologi penyembuhan luka setelah ekstraksi gigi saja sudah menghasilkan kompleks jaringan yang kurang menguntungkan.

Mukosa yang tersisa sering surut pada arah palatal dan apikal. Seringkali ini menghasilkan pemulihan yang lama dan bisa diperparah dengan tidak adanya papilla interdental

Kemungkinan hasil estetis yang sukses dari perawatan restorasi implant bergantung pada banyak variabel termasuk hal-hal berikut ini:

  1. Seleksi dan garis senyum pasien
  2. Posisi gigi
  3. Posisi akar gigi di sebelah kanan dan kiri lokasi implan
  4. Biotipe periodontium dan bentuk gigi
  5. Anatomi tulang daerah implan
  6. Posisi implan

id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in