Mikroba dan implant gigi
Implan berada dalam keadaan steril sebelum kemasan implant dibuka. Kemasan yang rusak menandakan kontaminasi pada implan. Sebelum membuka kemasan implan, pastikan dulu kemasan tertutup rapat sempurna. Setelah kemasan dibuka, implant terpapar berbagai mikroorganisme dari udara terbuka. Oleh sebab itu, sebelum implant dibuka, siapkan wadah berisi antibiotik untuk merendam implan, Kemasan implant dibuka dekat dengan wadah tersebut dan langsung tenggelamkan dalam antibiotik untuk meminimalkan risiko kontaminasi. Setelah itu, baru pasang dalam mulut. Kolonisasi mikroba segera dimulai sekitar 30 menit setelah implan gigi masuk mulut. Maka dari itu, penting untuk merendam implant dalam larutan antibiotik sebelum ditanam dalam rahang pasien.
Setelah implant kokoh terpasang, implant masih punya risiko terpapar bakteri dan jamur, sama seperti gigi asli. Implan tidak kebal dengan serangan bakteri. Ini alasan kenapa pengguna implant wajib menjaga kebersihan mulutnya secara lebih teliti ketimbang pemeliharaan gigi asli.
Plak supragingival pada implant stabil didominasi oleh kokus gram-positif, sedangkan plak subgingival didominasi oleh Haemophilus spp, Veillonella parula, Strep. sanguis, dan Strep. mitis. Sementara itu, bakteri yang ditemukan paling banyak pada implant yang kurang sukses adalah bakteri P. intermedia, Fusobacterium spp, dan spirochete.
Lebih dari 85% organisme diidentifikasi sebagai sel kokoid dan lebih dari 80% organisme adalah kokus gram-positif fakultatif. Fusobakteri dan bakteri batang gram-negatif berpigmen hitam kadang-kadang ditemukan. Bakteri yang ditemukan di sekitar implan ternyata serupa dengan bakteri yang ditemukan pada sulkus obyek dengan periodontium saras.
Pencegahan infeksi mikroba
Celah-celah di sekitar gigi jadi tempat persembunyian bakteri pengkoloni implan. Tidak terdapat perbedaan mikrobiota pada implant titanium dengan lapisan hidroksiapatit dan implant titanium tanpa pelapis. Kehadiran mikroba pada implant tidak dapat digunakan untuk memprediksi kegagalan implant tapi memang meningkatkan risiko infeksi yang bisa berpotensi menyebabkan kegagalan implan.
Koloni bakteri pada implant dapat dikendalikan dengan menjaga kebersihan mulut setiap hari, seperti menyikat gigi secara teratur, flossing, dan obat kumur. Pasien juga dianjurkan untuk rutin mengunjungi dokter gigi 6 bulan sekali untuk membersihkan implant dari koloni bakteri yang masih tersisa dari menyikat gigi. Dokter dapat menggunakan debridema atau kimia untuk tugas pemeliharaan implan.
- doctor✚dentist
- Klinik Gigi & Implan Gigi Jakarta
- Layanan umum: (+62)21 2253 9385 (Pos Pengumben)Layanan umum: +622153654792 (Palmerah)
- Jl. Pos Pengumben No. 40c Jakarta Barat, Jakarta 11560 Indonesia
Jl. Palmerah Barat No. 108 Jakarta Barat, Jakarta 11480 Indonesia
Referensi
Aravind Buddula. Bacteria and dental implants: A review. Journal of Dental Implants 2013 vol. 3 issue 1 pp 58-61.
Angie Lee, Hom-Lay Wang. Biofilm Related to Dental Implants. Implant Dentistry vol. 19, No 5. 2010 pp 387