Strategi-strategi pelapisan permukaan implant yang baru guna meningkatkan oseointegrasi implant melibatkan pengembangan kemampuan implant dibebani obat agar bisa secara lokal efektif menyasar gangguan tulang di seputar implant gigi. Umpamanya, agen anti resorptif (contohnya, bisfosfonat) dan agen anabolik (contohnya, strontium ranelate dan statins) bisa meningkatkan oseointegrasi implant dalam tulang osteoporosis.

Ketika obat-obatan farmakologi ini digabungkan ke dalam permukaan implant, dan dilepaskan secara bertahap dan secara lokal di area peri-implant, maka proses penyembuhan tulang bisa meningkat. Baru-baru ini, kami memakai model implantasi pada sato osteoporosis dan sato yang saras untuk menganalisis implant titanium yang dilapisi dengan nCaP (calcium phosphate nanoparticles) yang diberi beban BP (bisphosphonate). Setelah empat minggu implantasi, regenerasi tulang meningkat signifikan di sekitar permukaan implant selama difungsionalisasikan dengan BP. Weton ekspresi gen osteogenik serupa untuk semua permukaan implant.

Sebagai simpulannya, penggunaan lapisan permukaan nCaP / BP menunjukkan strategi yang efektif untuk meningkatkan integrasi tulang-implant, mliginya dalam kondisi tulang yang terganggu.

Dari temuan tersebut di atas, tampak ada banyak metode untuk memodifikasi kinerja implant dengan meningkatkan respon tulang secara fisik, kimia, dan terapi. Namun, mekanisme biologis pas yang mendasari metode-metode ini belum sepenuhnya diterangkan. Dampaknya, para peneliti sekarang jadi memusatkan perhatiannya pada investigasi in vivo tentang modifikasi permukaan implant yang ada dalam rangka mencapai tanggapan-tanggapan biologis yang diinginkan, mliginya pada kondisi yang terganggu.

Penelitian pra-klinis in vivo jangka panjang juga dibutuhkan untuk meneliti kapabilitas instruktif serta kapabilitas therapetik lapisan permukaan implant memakai model-model sato osteoporosis.